Komnas HAM Temukan Pihak Diduga Penyerang Novel Baswedan

Komnas HAM menilai penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan sudah direncanakan dengan matang.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Jun 2017, 17:33 WIB
Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah saat kofrensi pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12). KPK menjerat Bupati Nganjuk Jawa Timur, Taufiqurahman sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ikut membentuk tim investigasi kasus penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, tim investigasi Komnas HAM telah menemukan pihak yang diduga sebagai penyerang Kasatgas Perkara Korupsi e-KTP tersebut.

"Yang disampaikan ke KPK, ada temuan-temuan menarik, lebih baik Komnas HAM yang umumkan, seperti pelaku diduga orang terlatih," ujar Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Menurut Febri, Komnas HAM menilai penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan sudah direncanakan dengan matang. "Mereka mengatakan hampir selesaikan investigasi, nanti akan disampaikan lebih lanjut," kata Febri.

Meski begitu, pihak KPK tetap akan menunggu kepastian penyelidikan yang dilakukan pihak Polda Metro Jaya terkait kasus ini. Febri mengaku belum melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Polda Metro Jaya.

"Sedangkan proses penanganan perkaranya, yang kami ketahui dari pihak polisi kita belum dapat informasi. Koordinasi belum dilakukan, seperti yang direncanakan," kata dia.

Sementara terkait perkembangan kesehatan Novel Baswedan, Febri mengatakan kondisi mata Novel semakin membaik. Pihaknya kini tengah menunggu kepastian kapan Novel akan kembali ke Tanah Air.

"Hari ini hari ke 60, ada perkembangan kesehatan, mata kanan sudah jauh lebih baik, mata kiri setelah membran dicabut, proses recovery masih jalan. Dokter belum menyampaikan estimasi waktu, belum tahu kapan rawat jalan kembali ke Indonesia. Karena masih ada perawatan intensif dan perawatan mata kirinya (Novel Baswedan)," tandas Febri.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya