5 Tanda Keuangan Rumah Tangga dalam Keadaan Genting

Sebelum terlambat, yuk kenali 5 tanda keuangan keluarga yang tak sehat!

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 11 Jun 2017, 19:12 WIB
Pertengkaran tentang uang, namun tanpa solusi bisa jadi penyebab perceraian.

Liputan6.com, Jakarta - Hadirnya si buah hati dalam keluarga perlu disikapi dengan pikiran yang matang. Kebutuhan keluarga yang perlu dipenuhi juga terus meningkat. Oleh karenanya, kita harus jeli dalam mengalokasikan budget-budget untuk memenuhi semua kebutuhan agar tak kelabakan di akhir bulan.

Dan saat masalah keuangan menerjang, bersama dengan pasangan kamu harus segera mencari solusi terbaik. Jika salah memilih solusi, bisa menjadi bumerang dalam perencanaanmu lho.

Ada baiknya kamu menyimak 5 tanda keuangan keluarga yang tak sehat ini agar bisa lebih berhati-hati. Berikut ulasannya seperti dikutip dari Tunaiku:

1. Kelabakan saat banyak tagihan datang

Membayar tagihan telah menjadi rutinitas para ibu rumah tangga setiap bulannya. Namun, tak disangka-sangka, kamu mulai kelabakan untuk sekedar membayar tagihan listrik dan PAM.

Mengapa? Karena dari hati yang terdalam kamu menyadari betul bahwa keuangan keluarga dalam kondisi yang tak sehat, sehingga kebingungan jika uang habis sebelum waktunya.  

2. Telat bayar KPR sudah menjadi kebiasaan

Karena uang dalam rekening sudah menipis, kamu pun dibuat deg-degan apakah dapat membayar cicilan KPR tepat waktu. Biasanya, pembayaran cicilan auto-debit dari tabunganmu.

Namun, karena tak ada isinya, mau tak mau harus membayarnya bulan depan. Duh, keuangan bulan depan pun turut terancam nih!


Menunggak uang sekolah anak

3. Menunggak uang sekolah anak

Hal terburuk yang bisa terjadi jika keuangan keluarga tak sehat adalah kegagalan memenuhi kebutuhan pendidikan si kecil.

Meski sudah mendekati waktu pembayaran iuran sekolah, tetapi sudah tak ada lagi budget yang bisa digunakan. Akhirnya, kebutuhan si kecil pun harus dikorbankan.

4. Tagihan dan utang mengambil alih budget liburan

Tak sedikit keluarga yang menyisihkan tabungannya untuk budget liburan. Dan saat hutang berceceran di mana-mana, liburan pun menjadi sekedar wacana belaka.

Bukankah kalian membutuhkan quality time bersama-sama? Ke depan, harus lebih cermat lagi dalam merencanakan keuangan keluarga agar tak ‘sakit’ lagi ya.


Gadai barang

5. Mencari jalan pintas dengan menggadai barang berharga

Sebelumnya, kamu telah memutuskan untuk investasi dengan barang-barang berharga seperti perhiasan. Karena terdesak, akhirnya kamu memutuskan unuk menggadainya agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Ini adalah sebuah tanda bahwa keuanganmu benar-benar tak sehat, hingga harus menggadai barang-barang berharga.

Jika keuangan rumah tanggamu sudah memasuki 5 fase di atas, segara singsingkan baju untuk mencari solusi terbaik.

Belum terlambat kok untuk memperbaikinya. Cari pos-pos sekunder yang bisa dipangkas untuk membuat keuangan keluarga kembali sehat seperti sedia kala.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya