Ramadan Tiba, 4 Bintang Serie A Ini Berpuasa

4 bintang Serie A ini menyambut bulan Ramadan yang jatuh saat kompetisi telah berakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2017, 07:15 WIB
Miralem Pjanic, bintang Juventus yang jalani puasa di bulan ramadan

Liputan6.com, Roma - Bulan Ramadan disambut oleh seluruh umat muslim yang ada di berbagai belahan dunia. Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika semuanya menyambut kehadiran bulan Ramadan.

Bagi pesepak bola di Eropa, Ramadan tahun ini sangat strategis. Maklum, Ramadan dimulai saat kompetisi di liga-liga top Eropa selesai.

Bagi para pemain yang beragama Islam, libur musim panas tahun ini akan terasa berbeda karena bertepatan dengan  Ramadan 1438 Hijriah. Salah satu liga di mana terdapat banyak pemain muslim adalah Serie A Italia.

Hampir setiap klub, termasuk Juventus, memiliki lebih dari satu pemain beragama Islam. Tak jarang pula, mereka adalah pemain kunci di klubnya masing-masing.

Tentunya, menjadi kesempatan baik mereka untuk menunaikan ibadah puasa dengan lebih leluasa karena tak harus terhalang dengan pertandingan-pertandingan yang menguras stamina. Berikut ini 4 bintang Serie A yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan:


1. Mohamed Salah

Mohamed Salah, bintang AS Roma

Mohamed Salah merupakan penyerang andalan AS Roma yang cukup subur dalam urusan mencetak gol. Salah berasal dari Mesir dan beragama Islam.

Salah awalnya dipinjam Roma dari Chelsea pada Agustus 2015 dengan biaya 5 juta euro untuk satu musim. Kemudian, tepat pada musim panas tahun lalu, karena dianggap cocok dengan gaya permainan AS Roma, Salah dipermanenkan dengan harga 15 juta euro.

AS Roma tak sia-sia memiliki Salah. Musim 2016/2017, ia menyumbang 19 gol dan 15 assist dalam 41 penampilan.

Dengan kompetisi yang telah usai, Salah berkesempatan menunaikan puasanya dengan tenang hingga hari terakhir.


2. Edin Dzeko

Edin Dzeko (kanan), bintang AS Roma yang taat jalankan puasa

AS Roma nyatanya memang banyak bergantung pada penyerang muslim di ujung tombak mereka. Selain Mohamed Salah, I Gillorossi juga punya Edin Dzeko, yang juga memeluk agama Islam.

Ketajaman Dzeko tidak perlu diragukan lagi. Meski sudah berusia 31 tahun, Dzeko tetap subur dalam urusan mencetak gol. Bahkan, pada musim 2016/2017 yang baru saja berakhir pada 27 Mei lalu, striker Bosnia itu sukses menjadi top scorer dengan 29 gol.

Adapun nama Edin Dzeko mulai mengorbit sejak sepuluh tahun lalu ketika ia merumput di Bundesliga bersama Wolfsburg. Sebelum bergabung dengan Roma, Dzeko juga sempat membela Manchester City selama empat musim (2011-2015).


3. Miralem Pjanic

Miralem Pjanic sambut gembira datangnya bulan puasa

Bosnia Herzegovina memang dikenal dengan penduduknya yang mayoritas muslim. Demikian juga dengan pemain sepak bolanya. Ya, selain Edin Dzeko, juga ada Miralem Pjanic, bintang Juventus yang juga beragama Islam.

Namun, berbeda dengan Dzeko, yang sudah berlibur sejak 28 Mei dan dapat berpuasa dengan leluasa, Pjanic masih harus melakoni laga Final Liga Champions melawan Real Madrid, Sabtu malam (3/6/2017) lalu. Pjanic diturunkan sejak menit awal dan baru digantikan pada menit ke-71 oleh Claudio Marchisio. Tidak diketahui apakah Pjanic tetap berpuasa ketika mempersiapkan diri untuk laga tersebut.

Adapun Pjanic dibeli Juventus dari AS Roma pada musim panas 2016 seharga 32 juta euro. Gelandang 27 tahun itu langsung menjadi motor serangan I Bianconeri. Umpan-umpan matang dan bola matinya selalu ditunggu-tunggu oleh fans Juventus.


4. Sami Khedira

Sami Khedira, bintang Juventus yang jalankan ibadah puasa di ramadan

Keislaman Sami Khedira barangkali sudah diketahui secara luas oleh publik sepak bola. Ya, sejak pertama kali mengorbit bersama timnas Jerman dan Stuttgart, Khedira sering tampil di media untuk berbicara tentang ibadah puasa.

Bagi pemain keturunan Tunisia itu, puasa pada bulan Ramadan adalah harga mati. Hal tersebut sesuai dengan ajaran Islam yang mewajibkan pemeluknya untuk menunaikannya.

Namun, Khedira biasanya tidak terlalu memaksakan dirinya untuk berpuasa, terutama ketika harus menghadapi laga-laga besar. Ia merasa harus membutuhkan asupan makanan untuk mendapatkan energi agar dapat bertanding dengan maksimal.

Namun sayang, Khedira gagal mengantarkan Juventus juara Liga Champions musim 2016/2017 yang kebetulan digelar pada bulan Ramadan. (Abul Muamar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya