Honor Atlet Terlambat 2 Bulan, Menpora Minta Maaf

Menpora menginstruksikan kepada Deputi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi

oleh Risa Kosasih diperbarui 09 Jun 2017, 22:10 WIB
Menpora Imam Nahrawi saat meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Karate

Liputan6.com, Jakarta Menpora Imam Nahrawi meninjau lokasi pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Karate, di The Bellezza Albergo Tower Lantai 6, Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (9/6/2017). Menpora didampingi Kasatlak PRIMA Achmad Soetjipto dan CDM SEA Games Azis Syamsuddin serta Plt. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Washinton.

Menpora ingin melihat langsung kondisi pelatnas berbagai cabor, dan pelatnas Karate menjadi perhatian kunjungan pertamanya.

"Alhamdulillah, saya saat ini bisa melihat langsung pelatnas karate yang dipersiapkan untuk SEA Games, Asian Games, bahkan nantinya untuk Olimpiade," kata Menpora.

Di saat Ramadan sebagian tetap puasa dan yang tidak puasa saling menghormati, mereka tetap menunjukkan semangat luar biasa. Ini dapat menginspirasi semua cabor bahwa atlet selalu siap untuk berlatih dan bertanding dalam situasi dan kondisi apapun," kata Menpora.

Selain itu, kedatangan Menpora juga untuk menyerap aspirasi untuk perbaikan diberbagai hal demi mutu kepelatihan yang lebih baik. Pada bagian lain, kunjungan Menpora juga ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi para atlet atas kondisi yang kurang mengenakkan akibat tertundanya honor.

"Hari ini saya datang langsung menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf atas terlambatnya honor kalian selama 2 bulan. Selanjutnya saya akan mencari jalan penyelesaian secepatnya, dan memastikan sekaligus menginstruksikan kepada Deputi agar ke depan kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali," tegas Menpora.


Minta Dukungan

Menpora Imam Nahrawi saat meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Karate

Sementara itu, dalam sesi serap aspirasi, Jintar Simanjuntak, mewakili para atlet menyampaikan permohonan dukungan terhadap pentingnya try out atau basecame training ke Jepang untuk 'kata' dan Perancis untuk 'kumite', pembaruan peralatan, serta asupan nutrisi/suplemen.

"Pemerintah memberikan dukungan terhadap try out, ke depan proposal pengajuannya lebih awal lagi agar dapat terprogram dengan baik, demikian juga peralatan dan nutrisi akan diperhatikan," kata Menpora menanggapi permintaan tersebut.

Sedangkan, Kasatlak PRIMA Achmad Soetjipto melaporkan bahwa pelatnas karate ini sedang menjadi pilot project penggunaan alat teknologi baru bernama catapult. Alat tersebut sebagai moving proviling yang merekam seluruh aktifitas saat latihan dan sebagai informasi kepada pelatih untuk menentukan langkah-langkah peningkatan performing atlet.

Untuk meningkatkan bobot kepelatihan didatangkan juga pelatih asing dari Perancis bernama Thariq Abdesselem mendampingi pelatih yang sudah ada Philip King. Dengan kehadirannya diharapkan bisa menimba ilmu-ilmu baru dimana Perancis saat ini menjadi yang terbaik di Eropa untuk karate khususnya kumite.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya