Liputan6.com, Bandung Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Jawa Barat, menyatakan stok darah dari dua golongan darah yaitu A dan AB kritis pada pertengahan bulan Ramadan 2017. Kritisnya stok dua golongan darah itu, akibat minimnya pendonor dengan darah sejenis yang datang ke PMI Kota Bandung.
Menurut juru bicara Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung, Budi Widiana, stok darah yang dibutuhkan per harinya sebanyak 500 kantong, terdiri dari golongan A 20 persen, golongan B 30 persen, golongan O 40 persen dan golongan AB 10 persen.
Advertisement
"Untuk stok darah golongan darah O dan B, Insyaallah aman tapi kalau golongan darah A dan AB sudah mulai berkurang," kata Budi Widiana kepada Liputan6.com, Sabtu, (10/6/2017).
Budi Widiana menjelaskan stok darah di akhir pekan hasil produksi per pukul 05.30 WIB adalah untuk jenis PRC dengan jumlah total 1.153 labu, terdiri dari 23 labu darah golongan A, 426 labu darah golongan B, 684 labu darah golongan O dan 20 labu darah golongan AB. Sedangkan untuk jenis PRC Opti sebanyak 37 labu, terdiri dari 8 labu darah golongan A, 7 labu darah golongan B, 9 labu darah golongan O dan 13 labu darah golongan AB. Sementara jenis trombosit total 80 labu dengan rincian 38 labu darah golongan A, 10 labu darah golongan B, 12 labu darah golongan O serta 20 labu darah golongan AB.
Namun kata Budi, keseluruhan raihan darah hasil transfusi yang telah diproduksi itu tidak menjamin persediaan darah untuk golongan darah A dan AB mencukupi. Apalagi sampai masa mudik Lebaran mendatang.
"Saat ini sudah sangat kurang, bagi yang membutuhkan darah sudah diimbau langsung ke rumah sakit," jelas Budi.
Imbauan yang dilayangkan oleh PMI Kota Bandung tersebut dimaksudkan agar keluarga pasien membawa calon donor pengganti atau keluarga setiap membutuhkan darah ke unit transfusi darah. Otoritas kemanusiaan itu juga menyebarkan imbauan serupa bagi pendonor darah tetap PMI, agar segera melakukan donor jika telah memasuki jadwal yang telah ditentukan.
Kritisnya persediaan darah untuk golongan A dan AB ini diakui oleh PMI Kota Bandung sebagai siklus tahunan di pertengahan bulan Ramadan. (Arie Nugraha)