Liputan6.com, Cianjur - Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah resah. Pasalnya, sejak empat hari terakhir, dilaporkan sudah ada belasan orang anak kecil menjadi korban serangan kawanan monyet liar.
Bahkan, tiga anak di antaranya terluka akibat diserang binatang primata tersebut.
Kejadian terakhir pada Jumat, 9 juni 2017, Pepi Lidyasari, seorang bocah perempuan berusia dua tahun diserang monyet.
Nurjanah (35), ibu korban menuturkan, saat itu anaknya sedang memakan cokelat. Dalam waktu bersamaan muncul seekor monyet berukuran besar dari pagar rumahnya.
Monyet berwarna hitam keabuan itu kemudian melompat dan merebut cokelat yang digenggam anaknya itu.
"Karena enggak dapat cokelatnya, monyet itu nyerang dan menyeret baju anak saya sejauh 5 meter," tutur Nurjanah, Sabtu, 10 Juni 2017.
Nurjanah yang mendengar teriakan anaknya itu langsung keluar rumah dan memukulnya dengan gagang sapu.
"Setelah dipukul anak saya langsung dilepasin," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu beramai-ramai memburu monyet tersebut. Namun usaha warga gagal, monyet itu berhasil kabur ke pepohonan.
Menurut warga sekitar, monyet misterius itu juga menyerang dua anak yakni Syifa (7 bulan) dan Syuza (3). Keduanya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Cianjur akibat cakaran dan gigitan monyet tersebut.
Beberapa serangan monyet tersebut kini membuat warga Desa Sukamaju resah. Mereka khawatir monyet itu kembali menyerang anak-anaknya yang sedang bermain di pelataran rumah.
"Monyet itu rata-rata nyerang anak kecil yang sedang bermain," kata Ipung (35).
Ipung berharap dinas segera menangkap monyet yang diperkirakan jumlahnya lebih dari dua ekor tersebut.
"Jangan sampai korban bertambah lagi. Kami juga khawatir monyet-monyet itu punya penyakit rabies," ucap Ipung.
Sementara itu, Kepala Seksi Bina Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Agung Rianto, menduga monyet tersebut peliharaan warga yang kabur.
"Binatang itu akan turun jika lapar. Bahkan bisa menyerang terutama kepada anak-anak kecil yang sedang bawa makanan," kata dia.
Namun demikian, ia sudah meminta pemerintah desa segera berkoordinasi dengan kepolisian dan petugas hewan untuk memburu monyet liartersebut.
"Ini sudah sangat meresahkan warga. Apalagi sudah ada korban," kata Agung.