Liputan6.com, Sumba Timur - Ribuan belalang migran atau kembara memenuhi Bandara Umbu Mehang Kunda, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Jadwal kedatangan pesawat maskapai NAM Air dari Kupang di Bandara Umbu Mehang Kunda (UMK), bahkan sempat tertunda sekitar 30 menit.
"Penundaan pendaratan NAM Air Sabtu (10 Juni 2017) siang di Bandara UMK akibat landasan dan ruang udara di sekitar bandara diserbu begitu banyak belalang kembara yang datang dari berbagai arah," ucap Kepala Bandara UMK Sumba Timur, Lamro P Sihombing kepada Liputan6.com, Minggu (11/6/2017).
Menurut Sihombing, belalang terlihat bertumpuk di landasan pacu dan terbang mengelilingi Bandara UMK dan terus berputar dalam waktu yang cukup lama. Rencana kedatangan NAM Air dari Kupang pada pukul 14.45 Wita, tapi pesawat baru mendarat sekitar pukul 15.15 Wita.
Baca Juga
Advertisement
Nelson Butar Butar, salah satu staf BMKG Waingapu yang melihat peristiwa itu ketika sedang bertugas menuturkan, mobil patroli bandara terlihat mengelilingi landasan dan sirene yang ada di bandara pun dibunyikan.
"Kalau yang saya lihat, mobil patroli bandara berjalan keliling landasan bandara, mungkin mau memantau atau mengusir belalang. Juga sirene bandara terdengar dibunyikan berulang ulang," ujar dia.
Walau bukan pertama kali, kejadian ini sempat membuat heboh masyarakat, karena langit dan bandara dipenuhi belalang.
"Sepertinya pesawat NAM Air. Setahu saya, harusnya sesuai jadwal, pesawat NAM mendarat biasanya pukul 13.55 Wita, tapi hari ini pukul 15.00 Wita baru mendarat," Nelson menambahkan.
Serang Tanaman Warga
Ribuan belalang kembara yang menyerbu Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, sejak kemarin hingga kini sudah mulai menyebar ke tanaman warga.
Bupati Sumba Timur, Gideon Mbiliyora mengatakan, ribuan belalang tersebut kini masih beterbangan dan memenuhi tanaman warga.
"Masih ada sampai sekarang bahkan ada yang mulai hinggap di tanaman petani," kata Bupati Gideon kepada Liputan6.com, Minggu (11/6/2017).
Dia menambahkan, langkah yang sudah diambil, yakni menyemprotkan cairan antihama. Namun, upaya itu sia-sia lantaran jumlah belalang tersebut mencapai ribuan ekor.
"Iya sekarang mereka kepung Kota Waingapu, kita usaha semprot, tapi tidak mempan lagian belalang itu pada terbang," ujar Gideon.
Tak hanya di dalam kota, aktivitas di Bandara Umbu Mehang Kunda, juga sempat terganggu beberapa jam. Sebab, landasan pacu pesawat dipenuhi belalang yang beterbangan.
Advertisement