Liputan6.com, Manado - Operasi Kilat Badik 2017 yang digelar TNI AU selama lebih dari sepekan terakhir memantau aktivitas di wilayah perbatasan Filipina – Indonesia, khususnya di perairan Laut Sulawesi. Salah satu area yang rawan disusupi teroris adalah pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang terhampar di perbatasan kedua negara.
"Kita tidak hanya memantau pulau-pulau yang berpenghuni seperti Miangas, Marore, dan Marampit. Tapi juga pulau-pulau kecil di sekitarnya yang tidak berpenghuni," ucap Komandan Pangkalan Angkatan Udara Sam Ratulangi (Danlanudsri) Manado, Kolonel Penerbang Arifaini Nur Dwiyanto, Senin (12/6/2017).
Arifaini mengatakan pulau-pulau kosong itu berpotensi untuk disusupi kelompok teroris karena tidak memiliki filter alami.
"Kalau pulau berpenghuni kan warga menjadi filter pertama. Nah kalau yang tidak berpenghuni ini, yang perlu diawasi juga dengan ketat. Operasi Kilat Badik ini mengawasi juga pulau tersebut," ujar Arifaini.
Baca Juga
Advertisement
Kapten Pilot Operasi Kilat Badik Skuadron Lima, Letkol (Pnb) Hilman Ambarita menerangkan pihaknya mengerahkan pesawat Boeing 737-200/AI-7302 untuk memantau kondisi di kawasan perbatasan itu.
"Kami mulai berangkat dari Makasar lalu menuju Tarakan, mengamati Pulau Jolo, Moro serta daratan Filipina. Kemudian ke Marore, Miangas, dan Marampit. Serta pulau kecil di sekitarnya. 90 persen perbatasan laut Indonesia-Filipina terupdate," tutur Hilman.
Hilman membenarkan pengamatan yang dilakukan juga menyisir pulau-pulau tak berpenghuni. "Kami mengamati apakah ada aktivitas di pulau tak berpenghuni itu, misalnya asap atau pergerakan perahu dan kapal. Namun sejauh pelaksanaan operasi, tidak ada yang mencurigakan," ujar Hilman.