Mensos: 38 Ribu Keluarga di Banyuwangi Terima Bansos Nontunai

Khofifah mengatakan, peruntukan penerima bansos PKH ini untuk support anak sekolah dan untuk tambahan gizi bayi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Jun 2017, 07:54 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Banyuwangi - Kementerian Sosial (Kemensos) terus menggencarkan bantuan sosial (bansos) nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) ke seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Banyuwangi.

"Ini nontunai pertama, karena awalnya Banyuwangi itu masuk pemetaan tunai. Tapi pada perhitungan berikutnya ini masuk pada penerima baru kategori nontunai," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Kantor Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu 11 Juni 2017.

Dia menjelaskan, bansos nontunai PKH ini diterima 38.900 keluarga dengan sistem empat kali pencairan selama 2017.

"Jadi penerima ini menerima double dari pencairan pertama Maret-April, kemudian Juni-Juli yakni tahap kedua. Jadi mereka hari ini terima Rp 1 juta," kata Khofifah.

Nantinya, pencairan ketiga dan keempat sebesar Rp 500 ribu dan Rp 390 ribu pada Agustus dan November.

Pencairan dana ini dibantu oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai perwakilan di Kabupaten Banyuwangi.

"Dana ini nantinya untuk biaya anak-anak mereka masuk SMA atau SMK, daftar ulang, jadi peruntukan penerima bansos PKH ini untuk support anak sekolah, bisa juga uangnya digunakan untuk tambahan gizi bayi, untuk balita, dan ibu hamil," Khofifah menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya