Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Ukraina merayakan hari pertama perjalanan bebas visa ke Uni Eropa dengan acara khusus. Presiden Petro Poroshenko menggelar acara peresmian dalam sebuah pertemuan di ibu kota Kiev.
Wisatawan yang berangkat dari bandara internasional Kiev saat itu pun dimanjakan dengan musik dan tarian.
Advertisement
Pada kesempatan itu, dia juga secara simbolis membuka pintu sebagai gambaran bebas visa ke Eropa. Poroshenko juga menemui Presiden Slovakia Andrej Kiska di pos pemeriksaan perbatasan Uzhgorod.
Presiden Poroshenko juga berterima kasih kepada Presiden Kiska atas dukungannya untuk bebas visa perjalanan di Eropa.
"Ukraina telah kembali ke keluarga di Eropa. Ini adalah momen bersejarah...," kata Poroschenko seperti dikutip dari BBC, Senin (12/6/2017).
"Ini berarti bahwa Ukraina telah menerapkan reformasi besar. Kami mengubah negara bersama-sama dengan upaya bersama mitra di Eropa."
"Dan pintu Uni Eropa, pintu teman-teman dan mitra kami, terbuka untuk 45 juta bangsa untuk orang-orang Ukraina."
Kendati bebas visa travel, masyarakat Ukraina yang ingin bekerja di Uni Eropa masih harus mendapatkan visa kerja.
Kabar gembira bagi rakyat Poroschenko ternyata ditanggapi lain oleh pihak Rusia, yang hubungannya menegang dengan negara itu. Menurut laporan dari televisi Negeri Beruang Merah, aksi itu dianggap remeh dan mendorong gagasan bahwa perubahan akan menghasilkan masuknya tenaga kerja migran ilegal dari Ukraina, yang kemungkinan berujung pada penangguhan aturan oleh Uni Eropa.
Skema bebas visa itu memungkinkan rakyat Ukraina dengan paspor biometrik untuk memasuki wilayah Schengen, termasuk beberapa daerah non-Uni Eropa seperti Swiss dan Islandia, tetapi tidak Inggris atau Irlandia -- tanpa visa sampai 90 hari.