Beragam Cara Atlet Jaga Kebugaran di Bulan Ramadan

Ada beberapa cara yang dilakukan atlet demi menjaga kebugaran selama bulan Ramadan.

oleh Defri Saefullah diperbarui 12 Jun 2017, 13:20 WIB
Lari sore jadi pilihan beberapa atlet menjaga kebugaran selama ramadan

Liputan6.com, Jakarta Profesi atlet banyak disorot di bulan Ramadan. Maklum, atlet harus menjalani latihan fisik demi mendapatkan penampilan terbaik saat bertanding.

Mulai pesepak bola, atlet bulu tangkis, pembalap hingga atlet bola basket punya cara berbeda dalam menjaga kondisi kebugaran tanpa membatalkan puasa.

Rafid Topan, pembalap motor potensial di Indonesia salah satunya. Pembalap asal Jakarta ini mengaku lebih suka jaga kondisi dengan cara lari sore.

Ini dilakukannya di saat tidak ada jadwal balapan selama bulan ramadan. Namun, tuntutan untuk tetap bugar membuat dia harus tetap berolahraga selama puasa.

"Cara jaga fisik dengan berlari mulai pukul 5 sore. Saya genjot fisik sekitar 40 menitan di Bukit Sentul," katanya kepada Liputan6.com.

Dia mengaku tidak merasa lelah melakukan itu. Soalnya, olahraga digelar sore hari. "Lelah atau tidaknya dilihat dari trek kita berlari. Apakah treknya menurun atau tidak. Selama ini tidak masalah," katanya.

Lain lagi dengan bek Bali United, Fadil Sausu. Pemain bernomor punggul 14 ini mengaku butuh suplemen agar tetap kuat jalani latihan selama ramadan.

"Selama puasa kita latihan sore. Mengatasi masalah kebugaran saat sahur dan buka, aku minum suplemen. Jadi, badan terus bugar walau puasa tetap semangat jalani kewajiban agama dan pertandingan," kata Fadil kepada Liputan6.com.

Lain lagi dengan pemain Bali United lainnya, Miftahul Hamdi. Pemain asal Aceh ini mengaku hanya butuh istirahat yang cukup agar bisa fit di bulan ramadan.

“Kami pemain yang muslim berharap latihan dipindah sore hari. Jadi habis latihan, langsung buka puasa,” kata Hamdi.*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya