Wajah Baru Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon

Ruangan benda peninggalan Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien di Museum pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon hanya dibuka Jumat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 12 Jun 2017, 17:34 WIB
Museum pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon bisa dikunjungi saat Lebaran nanti. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Benda-benda pusaka peninggalan kerajaan di Jawa Barat dan Cirebon kini tersimpan di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon. Sultan Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat menyampaikan, ada 2.000 pusaka dari beberapa era kerajaan di Cirebon dan Jawa Barat dipamerkan dalam museum baru itu.

"Benda pusaka era akhir zaman kerajan Padjajaran, Panembahan Ratu, Sunan Gunung Jati, Putri Ong Tin, Fatahilah sampai ke Sultan Sepuh 1," kata Arief usai soft launching Museum Pusaka Keraton, Sabtu, 10 Juni 2017.

Dia mengklaim, museum pusaka tersebut merupakan museum pertama keraton yang bernuansa modern di Indonesia. Selain nyaman, museum ini juga akan membuat para pelajar betah dan ingin belajar tentang sejarah kerajaan di Cirebon.

Museum ini juga menampilkan Kereta Singa Barong Keraton Kasepuhan yang asli. Di dalam museum tersebut, Keraton Kasepuhan juga memamerkan benda pusaka peninggalan Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati di satu ruangan khusus. Namun, benda pusaka peninggalan dua tokoh pendiri kerajaan tersebut hanya akan dipamerkan seminggu sekali.

"Untuk ruangan benda bersejarah peninggalan Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien, rencana kita buka tiap hari Jumat saja," kata dia.

Dia menyebutkan, museum ini difasilitasi teknologi modern dengan 14 kamera CCTV, enam pendingin ruangan dengan kekuatan 5 pk, audio visual, ruang kafetaria, ruang cenderamata, dan 55 lemari dengan lampu.

Pengelola museum juga menyiapkan sebuah ruang khusus dengan pintu besi dan atap terbuat dari jaring besi serta lemari kaca menggunakan kode. "Jadi sangat nyaman untik wisatawan khususnya pelajar yang berkunjung ke sini daripada ke mal," ujar dia.

Tiket yang dijual untuk menikmati museum tersebut Rp 25 ribu per orang. Dia mengaku, pembangunan museum tersebut sebagai bagian dari kegiatan besar Festival Keraton Nusantara (FKN) 2017 di Cirebon.

"Benda pusaka sebagian besar diambil dari museum lama kami tata kembali dan dibuat lebih nyaman," ujar dia.

Dia juga berharap, museum ini menjadi salah satu objek wisata baru yang ada di Cirebon maupun di Indonesia. Kehadiran museum ini juga diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Cirebon.

"Biasanya per bulan pengunjung di Keraton Kasepuhan sampai 20 ribu per bulan di luar Mauludan, long weekend. Adanya museum ini kami targetkan pengunjung sampai 30 ribu per bulan," ujar Arief.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya