Begini Pengaruh Seks Terhadap Kesehatan Otak

Seks memang dapat menenangkan dan menyenangkan perasaan individu, tapi seks juga memiliki pengaruh hebat terhadap otak.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 12 Jun 2017, 23:00 WIB
Seks memang dapat menenangkan dan menyenangkan perasaan individu, tapi seks juga memiliki pengaruh hebat terhadap otak.

Liputan6.com, Jakarta Profesor psikologi dari Rutgers University di Newark, New Jersey, mengatakan berhubungan seks bukan sekadar "alat" pemuas nafsu dan menyehatkan fungsi reproduksi saja, tapi juga memberikan pengaruh besar terhadap otak.

Penelitian terkait pengaruh seks terhadap otak bisa dibilang tidak mudah untuk dipelajari. Menurut peneliti, subjek dalam suatu penelitian ini mungkin harus masturbasi dalam mesin MRI. Kendati demikian, para ilmuwan telah berhasil menyingkap fakta seks yang pengaruhi otak berikut ini.

1. Seks = obat

Seks membuat individu merasa nyaman. Kondisi ini dikaitkan dengan pelepasan dopamin yang mengaktifkan pusat reward otak. Rupanya, dopamin merupakan salah satu bahan kimia yang juga bertanggung jawab dalam membuat orang kecanduan obat-obatan terlarang.

"Memakai kokain dan berhubungan seks tidak persis sama, tetapi keduanya melibatkan daerah yang sama," kata Timothy Fong, MD, profesor psikiatri dari UCLA David Geffen School of Medicine.

2. Menghapus memori

Setiap tahun, sekitar tujuh dari 100.000 orang mengalami hilangnya memori seseorang secara tiba-tiba yang bersifat sementara waktu.

Rupanya, kondisi tersebut disebabkan oleh seks yang kurang, serta stres emosional, rasa sakit, cedera kepala ringan, dan prosedur medis. Kondisi lupa yang berlangsung beberapa menit atau beberapa jam ini untungnya tidak membawa efek jangka panjang.

3. Meningkatkan memori

Studi 2010 menemukan tikus yang dibiarkan bercinta selama 14 hari berturut-turut lebih banyak menumbuhkan neuron di hippocampus--suatu wilayah otak--yang berhubungan dengan ingatan.

Temuan ini didukung oleh penelitian kedua, juga pada tikus yang dilanjutkan untuk melihat apakah seks teratur juga memiliki efek yang sama pada manusia atau tidak dikutip dari laman Health, Senin (12/6/2017). 

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya