Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mengalami kondisi tidur, tetapi pikiran sadar dan tubuh tak bisa digerakkan? Kondisi ini dinamakan fenomena tertindih atau 'tindihan'.
Fenomena 'tindihan' ini kerap dikaitkan dengan mitos, seperti misalnya akibat gangguan makhluk halus, terkena guna-guna atau santet. Padahal ada penjelasan medis untuk hal tersebut.
Advertisement
Menurut dr. Rio Aditya dari Klik Dokter, bahasa medis untuk fenomena merasa tertindih saat tidur disebut dengan sleep paralysis. Gangguan ini terkait dengan pola tidur yang kurang baik.
"Sleep paralysis merupakan bagian dari mimpi yang masuk saat orang sudah dalam keadaan bangun. Dalam bahasa lain, ketika mata sudah terbangun, otot masih tertidur," ujar dr. Rio.
Hanya saja, kondisi 'tindihan' bisa terasa semakin parah ketika individu yang mengalaminya ketakutan. Jadi, dr Rio menyarankan agar Anda tetap tenang saat mengalami tindihan. Saat keadaan tenang, tubuh akan kembali bisa digerakkan dalam beberapa detik.
Meski terkesan tak berbahaya, Anda perlu mencermati berapa kali mengalami kondisi ini dalam setahun. Bila Anda mengalaminya satu atau dua kali setahun, artinya masih dalam tahap wajar. Sebaiknya, bila terlalu sering mengalami kondisi ini, kemungkinan ada penyakit yang mengintai seperti sleep apnea atau henti napas saat tidur, serta narkolepsi (tertidur pada waktu-waktu tak terduga).