Liputan6.com, Jakarta - Istana Kepresidenan menggelar rangkaian acara Nuzulul Quran atau turunnya ayat suci Alquran hari ini. Berbagai lomba dan kegiatan dilakukan dari siang hingga malam hari. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membuka acara ini.
Muhadjir mengawali dengan membaca Surat Al Isra ayat 82, yang artinya "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Advertisement
Menurut Muhadjir, kata 'zolimin' merujuk pada Alquran sendiri. Bila dilihat dari ilmu tafsir, arti 'zolimin' merupakan orang yang tidak bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dalam konteks Alquran, orang tidak bisa menempatkan Alquran pada tempatnya.
"Jangan gunakan Alquran dengan tujuan-tujuan yang sebenarnya bertentangan dengan maksud dalam Alquran itu sendiri. Saya kira kita sangat paham dengan apa yang saya maksudkan," kata Muhadjir di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/6/2017).
Karena itu, lanjut Muhadjir, mendalami dan menghayati Alquran harus menyeluruh. Tidak hanya memahami cara bacaan Alquran melalui tartilnya saja, tapi mendalami makna dan pesan yang terkandung dalam setiap ayat Alquran, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan.
"Di akhir-akhir ini kita begitu gampang mengutip ayat Alquran, yang kadang belum tentu kegunaan cocok dengan apa yang menjadi pesan dari Alquran itu sendiri," imbuh Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan, Penelitian, Pengembangan, dan Kebudayaan itu.
Pendalaman ayat Alquran tentu sangat penting, agar penggunaannya sesuai dengan apa yang terjadi di tengah masyarakat.
Masih kata Muhadjir, hal ini sesuai dengan yang tercantum pada Alquran Surat Al Isra ayat 80 yang artinya, "Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
"Jangan sampai salah gunakan Alquran, tidak bisa menempatkan Quran pada tempatnya. Saya rasa perlu kita waspadai jangan sampai kita yakin betul urusan itu, tapi sebetulnya belum tentu (tepat)," pesan Muhadjir.
"Jadi kalau baca Alquran dan menerapkan maknanya, mudah-mudahan itu yang diberkahi Allah, kalau itu bukan, mohon Allah beri petunjuk," ucap Muhadjir.