Dikira Lelucon, Dokter Dapati Tupai Terjebak di Anus Pemiliknya

Ray Frankfurt harus dibawa ke rumah sakit setelah tupai peliharaannya terjebak di rongga anusnya.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 13 Jun 2017, 08:00 WIB
Ray Frankfurt harus dibawa ke rumah sakit setelah tupai peliharaannya terjebak di rongga anusnya.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Nasib malang dialami seorang pria dari Moultonborough, New Hampshire, AS. Ray Frankfurt harus dibawa ke rumah sakit setelah tupai peliharaannya terjebak di rongga anusnya.

Ketika peristiwa itu berlangsung, pria berusia 60 tahun itu segera menelepon 911 untuk meminta pertolongan setelah dirinya merasa dalam situasi yang tidak nyaman.

Dilansir Worldnewsdailyreport, Senin (12/6/2017), Janice Monroe, operator yang menerima telepon tersebut mengatakan jika awalnya dia menganggap telepon itu sebagai banyolan.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa peliharaannya bernama Silmy sekarang terjebak dalam anusnya. Saya yakin jika seorang remaja yang membuat panggilan lelucon itu. Namun, saya segera mengirim sebuah ambulans dan paramedis ke lokasi, karena keadaan Ray sangat serius," kata Monroe.

Frank Meyers, salah satu tim medis mengatakan jika Ray terbaring dengan kondisi telanjang di kamar mandinya dan sebuah ekor merah berbulu menonjol dari anusnya.

(worldnewsdailyreport.com)

"Dia terus menjerit kesakitan saat hewan itu menggigit dan menggaruknya. Orang itu sepertinya sedang mengalami neraka," kata Frank.

Ray dilaporkan mengalami pendarahan internal parah, tapi kondisinya mulai stabil setelah menjalani operasi selama dua jam. Dia akhirnya dirawat di Rumah Sakit Huggings di Wolfeboro, di mana para dokter dapat mengekstrak hewan pengerat tersebut.

Setelah menjalani operasi, Ray menolak berkomentar dan wawancara mengenai insiden yang dialaminya tersebut.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya