Liputan6.com, Nairobi - Indonesia mengincar Kenya untuk menjadi hub dan gerbang masuk produk dari Tanah Air ke Afrika Timur. Perwujudan keinginan ini dilakukan saat Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir mengunjungi Ibu Kota Nairobi.
Dalam lawatan tersebut Wamenlu melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Kenya Bidang Politik dan Diplomasi Tom Amolo.
Kenya sendiri jadi tujuan utama kunjungan kerja Fachir mengingat posisi strategis negara tersebut. Di samping itu, Kenya dinilai punya potensi ekonomi besar karena pertumbuhan ekonominya mencapai lima persen.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pertemuan dengan Amolo, Fachir menyampaikan rencana kunjungan Menteri Perdagangan RI ke Kenya pada 2017. Lawatan itu, ditujukan untuk membahas pembentukan kesepakatan perdagangan bilateral, termasuk Preferential Trade Agreement (PTA).
PTA diyakini penting sebagai pembuka akses pasar yang lebih luas dengan menurunkan hambatan tarif dan non-tarif kedua negara.
"Hubungan politik yang kuat antara Indonesia dan Kenya sejak tahun 1979 harus dimanfaatkan untuk tingkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan bisnis kedua negara," sebut Fachir dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Senin 12 Juni 2017.
Keinginan RI disambut baik Kenya. Wamenlu Amolo mengatakan, mereka akan memfasilitasi pembentukan Pusat Logistik Berikat/Bonded Logistic Centre di pelabuhan Mombasa guna memotong rantai perdagangan dan mengurangi biaya logistik.
Kunjungan ke Kenya dipakai pula, untuk menyampaikan undangan kepada Kenya untuk ikut serta pada Indonesia-Africa Maritime Dialogue 2018. Pertemuan itu, ditujukan membahas pemberantasan tantangan maritim, termasuk tindak kejahatan IUU Fishing.
Pertemuan Bilateral ini dilakukan sebagai rangkaian Africa Tour ke-2 Menlu dan Wamenlu RI. Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi telah melaksanakan kunjungan ke Nigeria yang dilanjutkan dengan kunjungan Wamenlu ke Senegal.