Cegah Menyontek, Aljazair Blokir Layanan Internet

Sebanyak 27 juta pengguna mobile internet di Aljazair untuk sementara waktu tidak bisa menggunakan layanan berselancar di dunia maya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Jun 2017, 08:42 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 27 juta pengguna mobile internet di Aljazair untuk sementara waktu tidak bisa menggunakan layanan tersebut.

Pemerintah memutuskan memberhentikan sementara layanan itu demi menyukseskan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA).

Mereka mengatakan, pemblokiran sementara dilakukan agar tidak terjadi kebocoran soal atau kunci jawaban, dan para siswa tak menyontek. UN tersebut rencananya diikuti 761.700 siswa.

Pada tahun lalu, Aljazair mengalami kebocoran soal ujian lewat internet. Akibatnya, ribuan siswa melakukan ujian ulang. Demikian dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (12/6/2017).

Keputusan pemblokiran sementara mendapat kecaman dari masyarakat Aljazair. Mereka meyakini cara ini tak efektif.

Pasalnya, pemblokiran tersebut dilakukan di semua tempat. Bukan cuma di sekolah-sekolah saja.

Beberapa pihak menegaskan lebih baik pemerintah mencari jalan keluar lain dari pada memblokir internet.

Penolakan datang pula dari perusahaan komunikasi terbesar, Algeria Telecom. Mereka menyatakan putusan ini membuat korporasi ini rugi lebih seratus juta dinar.

Masalah kebocoran soal ujian menjadi cobaan besar bagi pemerintahan Aljazair. Tahun lalu, setelah kasus ini terbongkar Menteri Pendidikan Nasional Nouria Benghabrit-Remaoun didemo massa.

Para demonstran menegaskan mereka tak habis pikir pengawasan yang dilakukan melalui CCTV dan pelacakan sinyal telepon genggam masih tak bisa meredam kecurangan tersebut.

Merespons kecaman, Nouria bereaksi. Ia menegaskan kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali.

"Penyelidikan menyeluruh atas asal mula penyebarluasan (soal ujian tahun lalu) tetap kami lakukan," papar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya