Liputan6.com, Jakarta - Kata psikopat boleh jadi akrab di telinga banyak orang. Bahkan, kata ini mungkin cukup sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari.
Meski demikian, tidak semua orang tepat dalam menggunakan istilah psikopat yang berasal dari kata psyche, yang berarti 'jiwa' dan pathos yang berarti 'penyakit'. Psikopat sendiri tidak sama dengan gila, karena penderitanya menyadari sepenuhnya perbuatannya.
Advertisement
Secara sederhana, psikopat kerap didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang ditandai dengan sejumlah ciri.
Psikopat tidak pula sesederhana seorang yang menjengkelkan atau pengganggu. Terdapat serangkaian kriteria tertentu yang digariskan oleh Hare Psychopathy Checklist, alat penilaian standar untuk mengetahui psikopati dalam diri seseorang.
Hanya seorang profesional yang dapat mendiagnosis psikopati. Namun, orang awam dapat mengenali ciri rekan kerjanya yang psikopat melalui 15 tanda berikut seperti Liputan6.com kutip dari Independent, Selasa (13/6/2017):
Niat Sadis hingga Pintar Bicara
1. Memiliki motif dan niat sadis
Andrew Faas, seorang mantan eksekutif senior yang juga penulis buku "The Bully's Trap" mengatakan, tanda yang paling menonjol dari seorang psikopat adalah sifat sadis mereka.
Seorang psikopat memotivasi orang lain melalui ketakutan, bukan rasa hormat dan berniat untuk menghancurkan ketimbang membenarkan. Karakteristik inilah yang membedakan psikopat dari atasan atau rekan kerja yang bersikap "tegas".
"Saya telah memimpin dan menangani ribuan tenaga kerja dan saya selalu menjadi pemimpin yang sangat menuntut. Tapi saya memotivasi mereka melalui rasa hormat, karena saya ingin orang lain memperbaiki diri," ucap Faas.
2. Pintar bicara
Psikopat adalah master dalam menampilkan diri mereka dengan baik. Menurut psikolog Robert Hare, psikopat adalah pembicara yang hebat, yang dapat dengan mudah memulai percakapan serta merespons cerdas lawan bicaranya.
Selain itu, Haret mengatakan pengidap psikopati dapat dengan mudah mengisahkan cerita yang tidak mungkin secara meyakinkan. Dengan pesona seperti itu, mudah bagi orang untuk meyakini bahwa psikopat adalah orang yang baik dan menyenangkan.
Melalui tulisannya yang diunggah di Psychology Today, Hare juga menyebutkan bahwa salah satu stafnya pernah mewawancarai seorang tahanan laki-laki yang memberikan pujian tentang penampilannya.
Pada akhir wawancara, yang bersangkutan mengatakan, pujian tersebut membuatnya merasa sangat cantik.
"Ketika saya keluar, saya tak percaya bahwa saya bisa termakan dengan kata-kata seperti itu," ungkap perempuan tersebut.
3. Pusat semesta
Menurut Hare, psikopat melihat diri mereka sebagai pusat dari semesta. Bagi pikiran mereka, diri mereka sangatlah penting. Sementara pada saat bersamaan, orang lain hanyalah alat yang bisa mereka gunakan.
4. Percaya diri
Tidak ada yang salah dengan percaya diri. Namun, menurut ahli William Hirstein, seorang psikopat terlalu percaya diri, baik yang mereka tunjukkan secara terang-terangan maupun tidak kentara. Maka berhati-hatilah dengan rekan kerja yang selalu membicarakan kehebatan mereka!
5. Penyakit berbohong
Begitu seorang psikopat mulai berbohong, maka mereka tidak akan dan tidak mau untuk berhenti. Mantan eksekutif senior yang juga penulis buku "The Bully's Trap" Andrew Faas mengatakan, psikopat memiliki "ketidakjujuran intelektual yang secara sadar mereka kembalikan".
"Tidak seperti orang normal, psikopat tidak peduli jika kebohongan mereka terbongkar karena mereka dapat berbohong lagi untuk menutupinya," ungkap Faas.
Advertisement
Egois hingga Parasit
6. Egois dan tak berperasaan
Menurut psikolog Amy Morin, psikopat sama seperti seorang pengidap narsisme, sangat egois dan tak berperasaan. Mereka percaya perilaku buruk mereka dapat "lolos".
7. Menjalani gaya hidup parasit
Pola pikir psikopat: memikirkan diri mereka sendiri dan apa yang ingin mereka capai. Mereka seperti parasit.
"Mereka akan menjalani hidup, perilaku, dan bicara mereka seperti yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan orang lain," terang Andrew Faas, mantan eksekutif senior yang juga penulis buku The Bully's Trap.
Menurut Faas, psikopat melakukan apa mereka inginkan karena memiliki anggapan bahwa aturan hidup normal tidak berlaku bagi mereka.
"Mereka merasa kebal terhadap kritik apapun soal bagaimana mereka menghidup hidup, termasuk mengusik siapa saja yang mereka kendalikan," jelas Faas.
8. Licik dan manipulatif
Faas menyampaikan bahwa psikopat merupakan master dalam tiga hal, yaitu manipulasi, defleksi, dan tipuan. Semua itu membantu mereka menjadi yang "nomor satu".
"Mereka sangat senang menerima pujian jika semuanya berjalan sesuai. Namun bila ada yang tidak beres maka mereka akan mengelaknya dan mencari kambing hitam," ujar Faas.
9. Punya masalah berperilaku sejak awal
Faas menjelaskan, psikopat di tempat kerja kemungkinan besar adalah pelaku intimidasi di taman bermain.
"Mereka mengadopsi apa yang diizinkan untuk dilakukan di lingkungan sekolah dan membawanya ke tempat kerja," kata Faas.
Menurut psikolog Robert Hare, beberapa tanda masalah perilaku awal meliputi kebohongan, kecurangan, pencurian, pembakaran dengan sengaja, bolos sekolah, penyalahgunaan narkoba, vandalisme, dan atau dewasa sebelum waktunya.
Meski banyak anak dapat menunjukkan perilaku tersebut, namun Hare mengatakan, seorang psikopat akan lebih sering menunjukkannya pada tingkat yang lebih serius.
10. Tidak merasakan emosi orang normal
Seorang ahli, Scott Bonn mengatakan, psikopat dapat secara efektif meniru respons emosional, namun mereka tidak dapat merasakannya dengan tulus. Kebanyakan psikopat adalah master manipulasi -- orang di sekitar mereka tidak menyadari sifat asli mereka hingga terjadi kekacauan.
Tujuannya Tak Realistis hingga Sering Bosan
11. Tujuan jangka panjang mereka tidak realistis
Meskipun para psikopat berjuang untuk mencapai "tujuan mulia" bagi diri mereka sendiri. Namun di lain sisi mereka juga mengharapkan orang lain untuk berada di posisi tersebut. Demikian dijelaskan psikolog Robert Hare.
"Meskipun itu bisa saja tidak mungkin dilakukan, psikopat membenarkannya karena dalam pandangan mereka yang terbatas, itu adalah tujuan yang masuk akal," terang Faas.
12. Tak menunjukkan penyesalan
"Kecenderungan psikopat adalah tidak peduli dengan konsekuensi tindakan mereka, tidak peduli seberapa buruk dampaknya terhadap orang lain...ini dapat dikaitkan dengan kemampuan luar biasa mereka untuk merasionalisasi tingkah lakunya," tulis Hare.
Ketika teman dan keluarga terluka secara fisik atau emosional akibat perilaku psikopat, dia biasanya akan membelokkan kesalahan dengan alasan atau menolaknya.
Hare mengingat satu kasus penusukan di mana pelaku merasa lebih mengasihani dirinya sendiri.
"Dia (korban) menghabiskan beberapa bulan di rumah sakit dan saya membusuk di sini," ujar pelaku kepada Hare.
13. Bertemperamen menakutkan
Jangan tertipu dengan tampilan yang menawan. Dalam artikelnya di Psychology Today, Hare menulis bahwa psikopat sangat mudah marah. Hal-hal kecil dapat memicu emosi mereka.
14. Kecenderungan tidak tertarik berkomitmen
Dalam artikelnya, Hare juga menyinggung soal perilaku seksual yang buruk dan hubungan perkawinan jangka pendek sebagai tanda psikopati. Namun, poin ini masih menjadi polemik.
Karena bisa saja yang bersangkutan buruk dalam berhubungan atau tidak tertarik dengan komitmen.
15. Sering merasa bosan
Jika salah satu rekan kerja Anda terus menerus mengeluh bosan di kantor, ada dua kemungkinan, yaitu pekerjaan Anda yang memang membosankan atau kolega Anda yang "cengeng".
Namun jika dikombinasikan dengan beberapa tanda lain, kebosanan yang konstan sebenarnya dapat mengindikasikan psikopati. Demikian seperti yang dilaporkan Business Insider.
Psikopat adalah pencari hal-hal baru yang impulsif dan selalu terburu-buru untuk melihat hal berikutnya.
Advertisement