Karyawan Transjakarta Mogok, Djarot Ancam Rekrut Pegawai Baru

Menurut Djarot, apabila karyawan Transjakarta ingin menjadi karyawan tetap, seharusnya mereka bekerja baik.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Jun 2017, 15:06 WIB
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyayangkan aksi mogok karyawan kontrak Transjakarta yang membuat penumpang telantar. Dia mempertimbangkan membuka rekrutmen baru karyawan Transjakarta bila ada demo lanjutan.

"(Demo lagi) enggak apa-apa, kita lihat saja, kita rekrut lagi yang baru," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan tak ada rencana menemui pegawai yang mogok lantaran menuntut agar menjadi karyawan tetap itu. Dia menyerahkan masalah tersebut pada manajemen PT Transjakarta, apakah butuh rekrut baru atau mendengarkan aspirasi karyawan.

"Kalau (demo) itu betul untuk perbaikan nasib mereka ya oke, tapi kalau di luar itu kita harus cegah. Enggak apa-apa kita rekrut lagi," ujar dia.

Menurut Djarot, apabila karyawan Transjakarta ingin menjadi karyawan tetap, seharusnya mereka bekerja baik dengan tidak merugikan masyarakat seperti aksi mogok pada Senin, 12 Mei 2017 kemarin.

"Kalau minta jadi pegawai tetap harusnya bagus, dong, tidak melakukan seperti itu, tidak merugikan. Yang rusak bukan nama dia, tapi ya Transjakarta, BUMD. Kalau misalnya dia sudah enggak kerasan, enggak mau lagi enggak apa-apa kok, kita rekrut yang baru," ujar Djarot.

Selain itu, dia tak mau berburuk sangka bila mogok kemarin digerakkan oknum tertentu. "Saya enggak suudzon," ucap Djarot.

 

Tonton video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya