Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan Panitia Khusus (Pansus) revisi Undang-Undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) masih melakukan pembahasan. Terutama, terkait masalah presidential threshold atau ambang batas presiden.
"Sekarang kan sedang mengadakan pembicaraan di antara fraksi-fraksi, dan ini masih membicarakan masalah berkaitan dengan presidential threshold dan ini kita coba mendekatkan semua supaya bisa bersama-sama," ujar Novanto di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Advertisement
Menurut pria yang akrab disapa Setnov itu, pembicaraan isu-isu krusial dalam revisi UU Pemilu terus dilakukan, bahkan hingga ke tingkat pimpinan partai masing-masing.
"Pembicaraan ini tentu akan kita tingkatkan nanti di tingkat pimpinan, dan sampai sekarang sedang terus mengadakan pendekatan-pendekatan, supaya bisa bersama-sama menjadi kecocokan di antara partai-partai lain," kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar ini yakin jika para pimpinan partai sedang melakukan lobi-lobi, agar mendapat keputusan yang terbaik.
"Para pimpinan-pimpinan partai juga sedang terus menjajaki, supaya ini bisa menjadikan keputusan yang terbaik, baik kepentingan partai-partai maupun kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, bangsa, dan negara," kata Setnov.
Hari ini, Pansus Revisi UU Pemilu akan memutuskan lima isu krusial yang muncul di DPR. Kelima isu krusial tersebut adalah penambahan kursi dewan, ambang batas parlemen, ambang batas partai mengajukan calon presiden atau ambang batas presiden, sistem pemilu, dan konversi suara menjadi kursi.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: