Liputan6.com, Jakarta - Akun gosip seolah sedang jadi tren di mana-mana dengan jumlah pengikut yang tak sedikit. Namun, otoritas siber Tiongkok telah memerintahkan perusahaan internet untuk menutup setidaknya 60 akun medsos penyebar gosip dan skandal selebritas. Hal ini dilakukan menyusul terjadinya serangkaian tindakan keras di akun media sosial tersebut.
Dalam sebuah pertemuan, otoritas meminta penyedia layanan internet Tiongkok seperti Tencent dan Baidu untuk mengambil langkah terhadap maraknya sejumlah akun yang menyebarkan gosip selebritas.
Baca Juga
Advertisement
"Situs web harus mengadopsi langkah-langkah efektif untuk tetap memeriksa masalah skandal selebritas, belanja selebritas, serta berita-berita negatif yang disenangi publik," demikian yang diunggah dalam Beijing Cyberspace Administration sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Reuters, Rabu (14/6/2017).
Ditambahkan pula, penyedia layanan internet juga diminta untuk aktif mempropagandakan nilai-nilai inti dan membuat lingkungan yang sehat bagi masyarakat.
Mei lalu, Beijing Cyberspace Admnistration telah mengeluarkan peraturan untuk portal berita online dan penyedia jaringan untuk membatasi konten. Selain itu, mereka mewajibkan semua layanan diatur oleh staf editorial dari partai.
Media sosial, blog, dan situs bisnis yang sering membuat laporan tentang skandal dan kehidupan pribadi selebritas memang sangat populer di Tiongkok.
Oleh karenanya, dalam pertemuan dengan penyedia layanan internet otoritas menegaskan, UU keamanan siber yang berlaku sejak 1 Juni lalu mewajibkan situs web untuk tidak membahayakan reputasi atau privasi individu.
Perusahaan internet juga diminta mengumpulkan dan merekam data berbagai situs atau akun yang melanggar aturan keamanan siber tersebut kemudian melaporkannya pada otoritas yang berwenang. Setidaknya, 60 akun medsos berisi gosip ditutup karena hal ini.
Gara-gara hal ini pula, penggemar akun medsos yang ditutup menyuarakan kemarahan di medsos. Mereka menuding pemerintah telah gagal memahami anak muda.
"Kini selebritas di dunia hiburan akan berani dan tanpa malu menjalankan bisnis tak jujur mereka, sebab media yang memantau tingkah laku mereka telah ditutup," demikian kata seorang pengguna Weibo terkait dengan penutupan laman paparazi nomor satu di Tiongkok, Zhou Wei, yang dikabarkan memiliki lebih dari 7 juta follower.
(Tin/Ysl)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: