Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kondisi ekonomi global pada 2017 diperkirakan akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, ada sejumlah tantangan global yang dinilai akan berdampak pada ekonomi Indonesia di tahun depan.
Sri Mulyani mengungkapkan, salah satu tantangan global tersebut yaitu krisis Timur Tengah dengan adanya dikucilkannya Qatar oleh empat negara di kawasan tersebut. Hal ini dinilaikan akan berpengaruh pada harga minyak bumi dan gas ke depannya.
Advertisement
"Di 2017-2018 diperkirakan akan lebih baik meski ada risiko. Risiko middle east dengan Qatar dengan beberapa tetangganya akan memberi sentimen paling tidak dari sisi harga minyak dan gas," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Selain Qatar, tantangan yang harus dihadapi oleh ekonomi Indonesia yaitu soal perekonomian China yang dinilai akan mengalami perubahan. Utang China yang terus meningkat, diperkirakan akan berdampak pada sektor keuangan di dalam negerinya.
"Kami juga lihat risiko China, mereka lakukan adjustment dan coba hindari penyesuaian yang sangat hard landing. Maka kami akan lihat risiko pertumbuhan ekonomi China ini seberapa soft landing dan adjustment dalam pertumbuhan ekonominya. Untuk jaga pertumbuhan ekonomi China ini, mereka terus gunakan utang, maka berisiko ke sektor keuangan mereka," jelas dia.
Meski demikian, kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu masih akan lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Hal ini diharapkan bisa mendorong ekspor Indonesia ke China.
"Meski demikian, pertumbuhan ekonomi China masih bisa di atas 6 persen. Study tingkat internasional dalam jangka menengah panjang pertumbuhan ekonomi China sedikit mendingin di level 5 persen-6 persen," tandas dia.