Liputan6.com, Cirebon - Sekitar 20 preman yang berkeliaran di sejumlah titik Kota Cirebon, Jawa Barat, terjaring Operasi Pekat. Razia tersebut sebagai tindak lanjut dari banyaknya keluhan warga menjelang Lebaran.
"Menjelang Lebaran disinyalir banyak preman. Ngamen di pinggir jalan, ganggu arus lalu lintas sampai memaksa minta uang," ucap Kepala Urusan Pembinaan Operasional (KBO) Sabhara Polresta Cirebon Ipda Ngatidja, Senin sore, 13 Juni 2017.
Beberapa tempat yang disinyalir menjadi sarang preman maupun anak jalanan, yakni Terminal Harjamukti, persimpangan jalan utama, dan pertigaan Jalan Kanggraksan, Kota Cirebon.
Baca Juga
Advertisement
Pantauan di lokasi, polisi kemudian mendata dan membina puluhan preman yang terjaring dalam Operasi Pekat tersebut. Polisi memberikan arahan hingga membuat surat perjanjian agar para preman tersebut tak mengulangi perbuatan mereka.
Tak hanya itu, polisi juga memberikan kesempatan untuk mendapat keringanan hukuman bagi preman yang hafal Pancasila. Ternyata, tidak semua preman yang terjaring dalam Operasi Pekat itu mampu menghafal Pancasila.
Bahkan, Pancasila seakan menjadi bahan gurauan ketika lupa menghafal. "Yang hafal Pancasila saya kasih reward (penghargaan)," ujar Ngatidja.