KEIN Beberkan Tantangan Ekonomi Indonesia

Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyampaikan beberapa tantangan yang membayangi laju ekonomi nasional.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Jun 2017, 21:13 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyampaikan beberapa tantangan yang membayangi laju ekonomi nasional. Menurut KEIN, masalah tersebut mesti segera diselesaikan.

Ketua Kelompok Kerja Industri Pertanian dan Kehutanan KEIN Benny Pasaribu menyebutkan, tantangan Indonesia ialah masalah kemiskinan serta kesenjangan.

"Nomor satu masalah kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran walaupun trennya menurun tapi masih tinggi sekali. Ini yang harus menjadi pikiran bersama," kata dia dalam acara Pandangan dan Solusi Komite Ekonomi dan Industri Nasional terhadap Perkembangan Perekonomian Nasional Terkini, di Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Dia menuturkan tantangan Indonesia selanjutnya ialah ketergantungan pada ekspor produk primer. Padahal, produk primer tidak memiliki nilai tambah.

Lalu, dia menyebut, kontribusi industri pada perekonomian Indonesia masih minim. Dia bilang, kontribusi industri pada Produk Domestik Bruto (PDB) masih stagnan di bawah 21 persen.

"Ekonomi memang tumbuh 5 persen- 5,1 persen tapi tak cukup menyelesaikan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan belum mengejar negara tetangga. Tantangan ini solusinya apa. Kalau KEIN melihatnya ayo industrialisasi," jelas dia.

Dia mengatakan, untuk mengatasi masalah ini perlu mendorong industrialisasi. Tak sekadar industrialisasi, menurutnya, industri mesti fokus pada beberapa bidang.

KEIN sendiri telah menetapkan 4 sektor prioritas yang diusulkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 4 sektor ini ialah industri agro, maritim, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Benny berpendapat, dengan mendorong industri itu maka masalah kemiskinan dan kesenjangan akan berkurang karena industri menyerap banyak tenaga kerja. Industri juga memberi nilai tambah karena mengolah produk-produk primer.

"Perlu ada pilihan ada target, selected industries. Di sinilah kenapa Ketua KEIN dipilih 4 sektor, selain menyerap tenaga kerja low skill, juga 4 sektor ini mengolah barang ekspor komoditas, produk primer diolah menjadi bernilai tambah tinggi. Yang bahan bakunya tersedia berkelanjutan di dalam negeri," tandas dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya