Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat mulia bagi umat Islam. Ramadan dijadikan momen untuk memperbaiki diri dari segala hal buruk yang dilakukan selama ini.
Nabi Muhammad SAW menyatakan dalam sebuah hadits, Sumu tasihu yang artinya puasa adalah kesehatan. Seorang yang melakukan puasa pada Ramadan secara benar akan mendapat kesehatan baik lahir maupun batin.
Advertisement
Kesehatan batin dapat mempertebal keimaman seseorang. Keimanan itu pula yang akan membersihkan hati dari segala kotoran batin. Kotoran batin yang membuat sekat atau hijab antara Allah dengan hamba-Nya.
"Hijab tersebut adalah sifat-sifat mazmumah (tercela), sifat-sifat yang kurang terpuji seperti dengki, hasud, takabur, dan lain sebagainya," kata Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dalam Tausyiah pada malam Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Senin, 12 Juni 2017.
Di sisi lain, puasa juga menjadi obat dan menyehatkan tubuh secara lahiriah. Penyakit lahiriyah biasanya diawali dari asupan makanan yang dicerna oleh perut. Puasa akan menjadi semacam pembersihan bagi perut manusia.
Perut bagaiman bejana yang tak pernah dibersihkan. Akibatnya, daerah pun menjadi tidak sehat. Puasa berperan membersihkan tubuh secara lahiriah.
"Bulan Ramadan adalah untuk mensucikan batiniah atau jiwa dan lahirnya sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Sumu tashihhu, puasa adalah sehat," ucap dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: