Liputan6.com, Bandung - Manajemen Persib Bandung menolak permohonan mundur Djadjang Nurdjaman dari kursi kepelatihan. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu pun tetap menangani Persib hingga kompetisi Liga 1 berakhir.
Hasil minor yang sempat diterima Persib dalam beberapa pertandingan memang membuat kursi Djanur memanas. Djanur memilih mundur, tapi apa mau dikata manajemen masih percaya dengan kapasitasnya.
Baca Juga
Advertisement
"Saya harus menghormati keputusan manajemen, saya sudah tidak bertindak sebelah pihak, makanya saya menunggu sampai keputusan saat lawan Persiba. Keputusan manajemen saya ikuti dan saya sudah bicara kepada keluarga dan pada akhirnya keluarga menyerahkan putusan kepada saya," ungkap Djanur.
"Jujur, banyaknya bobotoh datang ke rumah, tidak satu-dua orang, dan itu meyakinkan. Keluarga berbesar hati mengizinkan saya kembali melatih tapi dengan berbagai syarat," bebernya.
Djadjang Nurdjaman mengaku bersedia kembali melatih Atep Cs setelah mendapat izin dari keluarga. Dia juga mendapat dukungan dari pemain Persib, manajemen, mantan pemain, bobotoh dan sesama pelatih. Khusus pelatih, Djanur mendapat dukungan dari beberapa koleganya seperti Nil Maizar, Jafri Sastra, dan Joko Susilo.
Momen Paling Berat
"Sesama pelatih juga mendukung karena saya punya grup WA (WhatsApp), kemudian mantan juga mendukung saya, masa dengerin hujatan, pemain dari tim lain juga ada yang mendukung padahal gak satu klub. Pelatih dari Joko, Jafri, Nil Maizar," ucap dia, Selasa (14/6/2017).
Menurut Djanur, beberapa pekan terakhir menjadi salah satu momen paling berat dalam karir kepelatihannya. Namun, kemenangan dari Persiba Balikpapan sedikit mengurangi beban dan mental dirinya termasuk pemain.
"Jujur pemain juga sebagian besar berharap sama saya di sini begitu selesai main banyak yang peluk dan kasih semangat hingga ada yang nangis, itu yang membuat saya terharu juga," tuturnya.
"Karena situasi dua pekan cukup mencekam kalau kemarin enggak menang mungkin (tidak dipertahankan Persib) ini sebagai langkah awal lagi untuk ke depannya, paling tidak menghapus mental pemain yang sempat drop," jelas Djanur.