Liputan6.com, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM) sepertinya tengah asyik bermain dengan mesin turbo. Setelah Honda CR-V, kini pabrikan asal Jepang ini menghadirkan Civic hatchback turbo. Lalu, model apa lagi yang bakal mengadopsi mesin turbo?
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, membawa mesin turbo untuk satu produk terlebih dahulu dilihat keuntungannya untuk konsumen, dan salah satunya, pengurangan pajak sehingga berpengaruh terhadap harga jual.
"Kenapa kita pasang turbo, karena ada benefit tax. Kalau kita tidak mendapatkan pengurangan pajak, harga turbo akan naik. Bisa dilihat di Thailand atau Amerika, harga turbo dan non-turbo beda sekitar Rp 60 jutaan," jelas Jonfis Fandy saat berbincang dengan wartawan di sela-sela sesi media test drive Honda Civic hatchback turbo, di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (14/6) malam.
Lanjut Jonfis, ketika satu model yang diturunkan kapasitas mesinnya dan mendapatkan pengurangan pajak, lalu disematkan turbo otomatis harga naik. Namun, hal tersebut masih seimbang dan masih mendapatkan harga jual yang terjangkau.
"Semuanya pasti akan menuju teknologi ini (turbo), karena untuk bisa lolos Euro6, ini salah satu syaratnya. Mesin kecil, namun tenaga yang dihasilkan tidak kalah," tambah pria berperawakan tinggi ini.
Sementara itu, jika hanya disematkan untuk model yang memang sudah mendapatkan kompensasi pajak tinggi, maka harganya tetap akan mahal.
"Misalkan Honda Jazz 1.500 cc, pajak 10 persen, pakai turbo harga akan naik, dan jadi mahal. Konsumen bisa terima tidak? Mungkin suatu saat ada, tapi untuk saat ini belum kita pikirkan," pungkasnya.
Simak video menarik di bawah ini: