Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memantau penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Terminal BBM Plumpang Jakarta. Jonan ingin memastikan kesiapan pasokan BBM menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H.
Pantauan Liputan6.com, di Terminal BBM Plumpang, Rabu (14/6/2017), Jonan didampingi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen MIGAS) I Gusti Nyoman Wiratmaja, beserta jajaran pejabat eselon di lingkungan Kementerian ESDM. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, Direktur Pengolahan Pertamina, Toharso beserta General Manager Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat, M. Irfan.
Advertisement
Jonan mengatakan, Pemerintah dan Pertamina akan melakukan pemantauan langsung kesiapan pasokan BBM dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) di berbagai daerah, termasuk di Jakarta dan Jawa Barat.
“Berdasarkan hasil pemantauan, kami melihat kesiapan BBM dan LPG oleh Pertamina sudah cukup baik", katanya Jonan, di Terminal BBM Plumpang.
Jonan mengungkapkan, untuk mengantisipasi kendaraan kehabisan BBM saat mudik lebaran akibat macet, Pertamina sudah menyiapkan armada motor dengan membawa BBM kemasan. Armada tersebut akan menghampiri kendaraan yang kehabisan BBM sebelum sampai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
"Kedua Pertamina sangat kreatif motor diisi tabung BBM itu yang keliling nanti, itu yang diantisipasi kemacetan," ungkapnya.
Berdasarkan data Pertamina, konsumsi BBM jenis Gasoline (Premium dan Pertamax Series) pada momen mudik lebaran 2017 diprediksi akan naik rata-rata 9,7 persen dibanding hari normal.
Untuk jenis Premium kenaikan konsumsi diperkirakan sekitar 5 persen. Pada kondisi normal, penggunaan Premium hanya 38.231 Kilo liter (Kl) per hari, maka pada saat puasa dan lebaran, meningkat hingga 40.142 Kl per hari.
Sementara Pertamax, bila dalam kondisi normal konsumsi sekitar 17.407 Kl per hari, maka pada masa mudik mencapai 19.147 Kl per hari atau naik 10 persen. Kenaikan konsumsi tertinggi terdapat pada produk Pertalite, naik 15 persen dari 39.248 Kl per hari menjadi 45.135 Kl per hari.
Untuk produk solar dex, yang semula 455 Kl per hari naik menjadi 500 Kl per hari. Sementara Dexlite, konsumsi naik dari 702 Kl per hari menjadi 842 KL per hari. Berbeda dengan solar dan Bio Solar justru konsumsinya cenderung turun. Dalam kondisi normal, kebutuhannya sekitar 35.760 Kl per hari. Saat puasa dan lebaran konsumsinya hanya 32.541 Kl per hari, atau turun 9 persen.