Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini Viar meluncurkan motor listrik Q1 yang dibanderol Rp 16,2 juta (on the road Jakarta). Uniknya, Viar mengklaim jarak tempuh Q1 dapat mencapai 70 km dalam keadaan ideal untuk sekali pengisian baterai. Kalau berdasarkan konsumsi listrik, motor listrik akan terlihat murah. Tapi sebenarnya ada komponen lain yang harus diperhitungkan.
Nah, Liputan6.com mencoba memperkirakan biaya operasional yang akan dikeluarkan selama pemakaian motor listrik tersebut. Sebelum berbicara lebih jauh, Anda perlu memahami drivetrain motor listrik dengan motor konvensional tentu sangat berbeda. Salah satunya adalah sumber tenaga, jika pada motor konvensional membutuhkan bahan bakar fosil, pada motor listrik membutuhkan daya yang disimpan pada baterai.
Baterai yang digunakan bukanlah baterai biasa, melainkan baterai Lithium-ion maintenance free dengan spesifikasi 60v20AH. Hanya saja, baterai ini memiliki umur pakai, yaitu 600-800 pengisian, dan Anda harus merogoh kocek hingga Rp 5 juta untuk mengganti baterai tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dengan asumsi setiap hari melakukan pengisian hingga full, maka diprediksi umur baterainya kurang lebih dua tahun. Fakta lainnya, kapasitas baterainya adalah 2 kWh, sehingga per 1 kWh sanggup menempuh jarak 35 km. Untuk diketahui, biaya per 1 kWh untuk listrik rumah adalah Rp 1.467,28.
Setelah Anda memahami perbedaan dasarnya, tim Liputan6.com akan membuat estimasi biaya yang diperlukan. Diasumsikan umur baterai adalah 2 tahun, dan Anda menggunakannya setiap hari sehingga total penggunaan adalah 730 hari. Jika Anda menggunakan motor dengan jarak tempuh maksimal, yaitu 70 km. Maka jarak tempuh maksimal yang bisa didapatkan dari satu baterai adalah 730 x 70 = 51.100 km.
Bagaimana dengan biayanya? Anda membutuhkan 1 kWh untuk menempuh setiap 35 km. Sehingga total kWh yang digunakan adalah 51.100 : 35 = 1.460 kWh atau setara Rp 2.142.228,8. Jika digabungkan dengan harga baterainya sendiri, maka pengeluaran Anda untuk biaya listrik dengan baterai adalah Rp 7.142.228,8. Atau jika di-break down per bulan, estimasi biaya yang dibutuhkan untuk listrik Rp 89.259,53 dan nilai depresiasi baterai adalah Rp 208.333, jika digabungkan Rp 297.592,53.
Jika dibandingkan dengan skutik dengan asumsi konsumsi bahan bakar 1 liter per 40 km dengan bahan bakar Pertamax dengan harga Rp 8.150 per liter. Maka untuk menempuh jarak tempuh yang sama, yakni 51.100 km dibutuhkan 1.277,5 liter Pertamax dengan total biaya Rp 10.411.625. Atau biaya per bulan yang dikeluarkan adalah Rp 433.817,70.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dengan mengesampingkan faktor-faktor lainnya seperti penurunan performa pada baterai maupun motor elektrik, biaya perbaikan pada mesin, suku cadang, dan kendala lainnya. Maka motor listrik memiliki keunggulan dari segi operasional, terutama jika Anda mengesampingkan depresiasi baterai. Namun, jika Anda berniat untuk memiliki motor listrik, Anda harus siap dengan biaya penggantian baterai yang cukup signifikan.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: