Saran Menag Lukman pada Mendikbud soal Polemik Jam Belajar

Kebijakan Mendikbud menuai protes dari kalangan madrasah dan pondok pesantren.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Jun 2017, 14:24 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan baru terkait jam belajar di sekolah yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menuai polemik. Berbagai isu terus berkembang sebagai dampak dari kebijakan ini.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sudah berbicara langsung dengan Mendikbud Muhadjir Effendy terkait polemik ini. Dia menyarankan, Muhadjir memberi penjelasan lebih lengkap kepada masyarakat sehingga tidak timbul pertanyaan di kemudian hari.

"Pak Mendikbud bisa memberikan penjelasan yang lebih komprehensif, lebih menyeluruh yang lebih utuh terkait rencana kebijakan ini," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Kebijakan ini memang menuai banyak protes dari kalangan madrasah dan pondok pesantren. Dengan adanya kebijakan ini, mereka menilai, peran madrasah dan pondok pesantren akan terkikis seiring dengan ditambahkan jam belajar siswa. Hal semacam inilah yang harus dijelaskan dengan baik.

"Penjelasan itu agar tidak disalahpahami masyarakat, khususnya kalangan pondok pesantren, madrasah dinniyah yang menganggap bahwa kebijakan ini akan merugikan mereka. Jadi perlu ada sosialisasi lebih masif kalau memang kebijakan ini dilaksanakan," jelas dia.

Melihat kondisi saat ini, Lukman menilai, solusi terbaik guna meredam perdebatan yang muncul di masyarakat yakni dengan melakukan sosialisasi lebih masif, lengkap, dan mendalam.

"Caranya dengan mengundang para stakeholder, organisasi profesi, guru-guru, ormas keagamaan yang mengelola banyak sekali madrasah dinniyah," pungkas Lukman.

 

 

 

 

Tonton video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya