Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal Siti Nurhaliza? Diva pop ini sempat menjadi salah satu penyanyi yang merajai musik tanah air dengan lantunan suara emasnya. Siti juga menjadi penyanyi asal Negeri Jiran yang terbilang paling sukses membentangkan kariernya di Indonesia.
Dengan berhijab, artinya Siti Nurhaliza mengubah menampilannya. Semula wanita kelahiran Kampung Awah, Malaysia, 11 Januari 1979 ini berpenampilan tanpa hijab dengan rambut hitam panjangnya yang ikonis, yang kemudian ditutupnya dengan rapat.
Advertisement
Proses ia mengenakan hijab diakuinya tak mudah. Ia perlu melewati serangkaian proses panjang hingga akhirnya mantap berhijab.
"Ada tahapan-tahapan dalam berhijrah, menurut Siti itu adalah proses yang sangat indah. Tidak dinafikan Siti berhijab itu tidak langsung," kata Siti Nurhaliza saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pelantun Purnama Merindu itu mengatakan, bagi umat Muslim, mengenakan hijab memang kewajiban. Namun, dirinya mengakui terjun ke dunia hiburan, penampilan sangat penting. Sehingga ada dilema saat mengenakan hijab, sementara masih ada kontrak yang harus diselesaikan.
Akhirnya, Siti memutuskan untuk mengenakan pakaian-pakaian sopan terlebih dulu. Hingga menunaikan ibadah Haji pada 2014, Siti mulai mengenakan hijab tetapi belum rapat.
"Siti mengenakan selendang setelah haji yang Siti lakukan setelah menikah. Sampai akhirnya Siti berhijab, ada perasaan tenang, tidak perlu dipikir dua tiga kali, langsung Siti kenakan," kata Siti Nurhaliza.
Yang menjadi dilemanya saat akan mengenakan hijab adalah kekhawatiran Siti tak lagi dapat eksis di dunia hiburan. Namun, ternyata berhijab tak menutup pintu rezeki. Karena ia tetap bisa bernyanyi, bahkan ia mampu memotivasi orang dengan lagu-lagu yang memberikan semangat.
Modisnya Siti berbusana juga memberikan inspirasi para wanita untuk mengenakan hijab. Ia bahkan dapat membuka lini pakaiannya sendiri dan mengembangkannya.