Liputan6.com, Roma - CEO Ducati, Claudio Domenicali, mengaku terkejut dengan kemenangan beruntun Andrea Dovizioso pada dua seri terakhir MotoGP. Dia menilai prestasi itu tidak terbayangkan beberapa bulan lalu.
Ducati hanya meraih dua kemenangan pada MotoGP 2016, masing-masing melalui Dovizioso dan Andrea Iannone. Maka, mereka hanya berharap bisa makin kompetitif melawan Yamaha dan Honda pada musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Mereka sempat kesulitan pada beberapa balapan awal. Namun, titik balik Ducati terjadi ketika Dovizioso memenangi MotoGP Italia. Sepekan kemudian, Dovi kembali jadi kampiun di MotoGP Catalunya.
Berkat dua kemenangan beruntun tersebut, Dovizioso merangsek ke posisi kedua klasemen sementara MotoGP 2017. Dia hanya terpaut tujuh poin dari pemuncak klasemen sementara, Maverick Vinales.
"Berada pada podium teratas sekali lagi, hanya sepekan setelah kemenangan di Mugello, Italia, mengonfirmasi bahwa kami bekerja dengan sangat baik," ujar Domenicali, dilansir Motorsport.
"Sekarang kami lebih dekat dengan peringkat pertama klasemen. Hingga beberapa bulan lalu, semua ini tak terpikirkan. Yang paling penting menjaga kepala tetap dingin, bahkan di momen yang paling sulit yang telah kami lewati," sambung Domenicalli.
Di sisi lain, Dovizioso berusaha tetap berpijak ke bumi meskipun jalur ke tangga juara dunia mulai terbuka. Bahan, dia merasa dua kemenangan beruntun tersebut seperti tidak nyata.
Dovizioso mengatakan motor Ducati masih bermasalah, terutama saat membelok. Dengan alasan itulah, dia tak mau cepat berpuas diri menghadapi sisa MotoGP musim ini. (Artikel asli ditulis Yus Mei Sawitri/diedit Yus Mei Sawitri/Bola.com)