Atasi Masalah Stunting Suku Baduy, UI Kembali Buat Program Saung Gizi

Kegiatan saung gizi dilakukan Universitas Indonesia (UI) usai sukses melaksanakan program sumbang gizi untuk membantu mengatasi permasalahan stunting Suku Baduy pada 2023 lalu.

oleh Tim News diperbarui 21 Des 2024, 23:40 WIB
Universitas Indonesia kembali melakukan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan membuat program saung gizi. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Indonesia kembali melakukan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan membuat program saung gizi.

Kegiatan ini dilakukan usai sukses melaksanakan program sumbang gizi untuk membantu mengatasi permasalahan stunting suku Baduy pada 2023.

Menurut Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof Dr drg Wahyu Sulistiadi, MARS, program tersebut merupakan penyempurnaan program sebelumnya yang dinilai akan memberikan dampak lebih besar.

"Karena yang pertama, lebih mendapat perhatian pengunjung. Jika sebelumnya peneliti membuat plang himbauan sumbang gizi, saat ini akan diperkuat dengan bangunan saung gizi yang ditempatkan di pintu masuk utama suku Baduy," ujar Wahyu, melalui keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

Dia mengatakan, hal tersebut akan lebih mengundang perhatian pengunjung yang kemudian akan meningkatkan jumlah bantuan gizi pada suku Baduy.

"Kemudian yang kedua memudahkan pengunjung. Jika sebelumnya pengunjung harus membawa bantuan gizinya sampai ke kampung yang mereka tuju, saat ini mereka cukup menyimpannya di saung gizi," terang Wahyu.

Lalu ketiga, lanjut dia, distribusi lebih merata. Wahyu menjelaskan, distribusi akan lebih merata karena bantuan gizi yang sudah terkumpul akan disebarkan oleh masyarakat Baduy ke setiap kampung yang dinilai membutuhkan.

"Sebelumnya, distribusi hanya menjangkau kampung yang dilewati pengunjung," ucap Wahyu.

 


Diharapkan Atasi Permasalahan Gizi

Konsumsi makanan sehat (Foto: Freepik.com)

Wahyu menjelaskan, sama seperti program sebelumnya, para peneliti akan melakukan diskusi dan koordinasi dengan masyarakat adat Baduy, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mengemas program ini dalam bentuk aturan tertulis.

"Program ini diharapkan akan secara signifikan membantu masyarakat adat Baduy mengatasi permasalahan gizi yang terjadi saat ini dan mengancam di masa depan," tandas Wahyu.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintahannya tetap merealisasikan program unggulan makan bergizi gratis meski mendapat ejekan dari berbagai pihak. Prabowo meyakini masyarakat Indonesia mendukungnya mewujudkan program tersebut.

Mantan Danjen Kopassus itu mengaku sudah biasa menerima ejekan dan fitnah dari sejumlah pihak. Prabowo pun menyadari banyak pihak yang meragukan dirinya dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia dan mewujudkan program makan bergizi gratis.

"Enggak apa-apa saya diejek. Saya yakin saya berada di atas jalan yang benar. Saya yakin rakyat Indonesia yang mendukung saya. Saya akan teruskan. Saya akan teruskan proyek ini (makan bergizi gratis)," ujar Prabowo Subianto saat bertemu mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Mesir, dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 19 Desember 2024.

 


Prabowo Teruskan Program Makan Bergizi Gratis Meski Diejek: Rakyat Mendukung Saya

Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin (kanan) dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai melaksanakan upacara acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (22/10/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kendati begitu, Prabowo mengatakan pemerintahannya membutuhkan waktu untuk merealisasikan program makan bergizi gratis. Terlebih, Prabowo menyampaikan dirinya baru dua bulan menjabat sebagai Presiden RI.

"Dan mereka yang masih meragukan, dua bulan saya memimpin. Masih mereka bertanya-tanya. Saya sampaikan. Sabar sedikit. Saya baru menjabat dua bulan, dua bulan," kata Prabowo.

Prabowo lalu menyentil pihak-pihak yang kerap mengkritik pemerintahannya. Menurut dia, kritikan dapat disampaikan apabila pemerintahannya sudah berjalan enam bulan.

"Yang nyinyir sama saya, silakan, kau duduk saja di sebelah situ. Ini belum apa-apa. Ini belum apa-apa. Nanti, nanti enam bulan lagi baru segera boleh nilai pemerintah Prabowo Subianto," tutur Prabowo.

Di sisi lain, dia menyampaikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum merata dan sebagian masyarakat berada dalam kondisi miskin. Untuk itu, Prabowo berkomitmen menghilangkan kemiskinan dan menjaga kekayaan Indonesia agar tidak dicuri pihak asing.

"Saya merasa bahwa kalau sudah dipilih oleh rakyat, kalau sudah disumpah di hadapan rakyat, tidak perlu ragu-ragu. Kita hanya setia kepada rakyat Indonesia. Dan kita hanya takut kepada Yang Maha Kuasa," tegas Prabowo.

Infografis Uji Coba dan Daerah Prioritas Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya