Liputan6.com, Jakarta Masa mudik Lebaran tinggal menghitung hari, Kementerian Perhubungan terus melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi padatnya lalu lintas baik di darat, laut, maupun udara, di masa mudik Lebaran nanti.
Segala persiapan ini dilakukan guna menjaga arus mudik berjalan dengan lancar, aman, selamat, serta nyaman bagi seluruh masyarakat. Untuk memantau arus mudik dan arus balik Lebaran 2017, Kemenhub membuka posko terpadu mulai tanggal 15 Juni sampai 11 Juli 2017. Posko utama berada di Kemenhub, sedangkan posko kedua berada di Korlantas.
Advertisement
Berdasarkan data, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum diprediksi meningkat di tahun 2017 sebesar 4,85% atau sebanyak 19,04 juta. Untuk itu, Kementerian Perhubungan menyiapkan 4 strategi untuk mengatasi persoalan mudik, seperti kemacetan, keselamatan dan kelaikan moda transportasi. Strategi yang dimaksud oleh Menhub diantaranya koordinasi yang intensif dengan para stakeholder, ramp check, pelayanan posko terpadu, dan fasilitas mudik gratis.
Untuk mengurangi kemacetan, Kemenhub menyediakan program mudik gratis dengan kapal laut, kapal penyeberangan, bus, truk (untuk motor) dan kereta api. Selain Kemenhub, BUMN dan mitra kerja juga menyediakan program mudik gratis. Kuota program mudik gratis direncanakan akan mengangkut 208 ribu penumpang dan 48 ribu motor.
"Kami berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengadakan mudik gratis. Tujuan kami adalah untuk mengurangi pemudik menggunakan sepeda motor supaya kecelakaan dan kemacetan berkurang, serta kenyamanan tercipta. Kami menghimbau masyarakat untuk menggunakan fasilitas mudik gratis dan seyogyanya tidak menggunakan sepeda motor," jelas Menhub.
Sementara itu, dari sisi sarana dan prasaran, Kemenhub telah menyiapkan sarana dan prasarana demi kelancaran arus mudik 2017, baik itu pada moda transportasi darat, laut, maupun kereta api.
Untuk moda transportasi darat, Kemenhub menyiapkan 48.790 bus yang terdiri dari bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan pariwisata. Jumlah ini naik dari ketersediaan bus tahun lalu yang sebesar 46478 bus. Sedangkan, total jumlah terminal yang disiapkan sebanyak 48 terminal yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan.
Selanjutnya, untuk Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Kemenhub menyediakan kapal ro-ro sebanyak 195 kapal dengan 7 lintas. Lintasan yang tersedia yakni Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Bajoe-Kolaka, Tanjung Api-Api- Tanjung Kelian, Kayangan-Prototano, dan Kariangau-Penajam.
Sementara itu, untuk moda transportasi laut disiapkan 1.278 kapal dengan rincian 26 kapal Pelni, 28 kapal ro-ro swasta, 74 kapal swasta, dan 1.049 kapal swasta jarak dekat dengan 52 pelabuhan yang akan dipantau di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk moda transportasi udara, jumlah sarana yang disiapkan sebanyak 526 pesawat dari 14 airlines dan 35 bandara di seluruh Indonesia.
Terakhir, untuk moda transportasi kereta api, rangkaian kereta yang tersedia sebanyak 1.694 rangkaian. Rinciannya, kereta siap operasi sebanyak 1.565 dan 129 kereta cadangan. Untuk prasarana terdapat 9 Daop Kereta Api dan 4 Divre Kereta Api. Saat ini, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) juga menambah armadanya sebanyak 6 trainset kereta.
“Jumlah ini diharapkan cukup untuk meningkatkan dan memaksimalkan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum untuk mudik,” ujar Budi Karya Sumadi.
Lebih lanjut Menhub menyampaikan dalam rangka mengedepankan Zero Accident, pihaknya melakukan ramp check menyeluruh pada semua moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api.
"Kita lakukan ramp check secara intensif pada semua moda transportasi mulai bulan April sampai saat ini. Kalau tahun lalu ramp check dilakukan seminggu sebelumnya, tahun ini kita lakukan dua bulan sebelumnya," ujar Menhub.
Dengan segala upaya ini, diharapkan angkutan Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan baik. “Merupakan harapan pemerintah, masyarakat dapat menjalankan mudi dengan enjoy, aman dan selamat,” Ujar Budi Karya Sumadi.
Menhub Himbau Pemudik Manfaatkan Jalur Alternatif
Menteri Perhubungan dalam Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan Minggu (11/6) lalu juga mengungkapkan
Selain masalah sarana dan prasarana transportasi, masalah perilaku berkendara dari para pemudik menjadi faktor yang mempengaruhi lancarnya angkutan Lebaran. Perilaku ini terkait dengan ketaatan mengikuti aturan dan ketentuan serta memiliki manajemen mudik yang terencana.
Oleh karena itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau agar para pemudik mau untuk mengambil jalur alternatif jika dibutuhkan, tidak harus semuanya melewati jalur tol.
Ia mengungkapkan, ada enam tempat-tempat yang berpotensi besar mengalami penumpukan pemudik, yakni Soekarno-Hatta, Gambir dan Senen, Cipali, Merak, Batam, serta Balikpapan. Namun, ia menilai Tol Cipali termasuk yang memiliki potensi penumpukan terbesar.
“Karena itu, kami menganjurkan kepada masyarakat, Cipali itu bukan segalanya. Masih ada alternatif lewat jalur utara dan selatan,” ujar Budi.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno juga mendukung himbauan Menhub. Menurutnya, sebenarnya masih banyak jalur-jalur lain yang bisa dipakai. Masyarakat pun harus mau mengikuti arahan petugas lapangan jika diarahkan untuk pindah jalur. Begitupula, petugas di lapangan harus tegas dalam mengatur para pengendara.
Dengan segala upaya ini, diharapkan angkutan Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan baik. “Merupakan harapan pemerintah, masyarakat dapat menjalankan mudi dengan enjoy, aman dan selamat,” Ujar Budi Karya Sumadi.
Powered By:
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Advertisement