Liputan6.com, Jakarta Honda tetap menjadi model paling laris selama Mei 2017. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), perusahaan berlambang sayap kepak ini telah melego 402.685 unit di bulan kelima 2017.
Kendati masih menjadi yang teratas, pada Mei lalu segmen sport Honda hanya menjual 22.067 unit. Angka ini kalah dari rival utama, Yamaha, yang melego kelas sport hingga 25.533 unit. Yamaha V-Ixion kembali merajai segmen sport dengan penjualan 16.198 unit.
Baca Juga
Advertisement
Kalahnya Honda di segmen sport ini menjadi tanda tanya. Sebab, setelah mereka memiliki banyak model sport, Honda selalu merajai pasar di semua segmen. Namun, hal itu tidak terjadi pada Mei 2017.
Menanggapi hal tersebut, Marketing Direktur PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya, angkat bicara. Kata dia, saat ini daya beli konsumen untuk kelas high seperti jenis sport mengalami kendala.
“Sekarang banyak yang mau untuk daily use, fungsional, lebih simpel. Mungkin harganya lebih terjangkau, makanya matik masih tumbuh signifikan,” ucap Thomas saat ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Thomas mempredikasi turunnya penjualan sport Honda di Mei lalu juga disebabkan kondisi ekonomi yang belum stabil, termasuk karena pengaruh inflasi di kuartal pertama 2017.
Segmen motor matik Honda sendiri mengalami kenaikan 23 persen, sedangkan untuk sport turun 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Adapun penjualan sport Honda paling laris yaitu Honda CB150R Street Fire sebanyak 7.521 unit, kemudian CBR150R 7.241 unit, Verza mencapai 6.204 unit, lalu CBR 250 RR dan Mega Pro masing tercatat 869 unit dan 381 unit.
Sementara Sport Yamaha yang paling tinggi dihuni V-Ixion sebanyak 16.198 unit, R15 sebesar 8.526 unit, Xabre mencapai 433 unit, Byson 157 unit, R25 sebanyak 123 unit, dan MT 25 tercatat 96 unit.
Next
Penjualan CBR 250RR
Berdasarkan data yang ada, penjualan CBR 250 RR di Mei 2017 cukup mengejutkan, yaitu hanya 869 unit, sementara Januari-Mei 2017 mencapai 5.010 unit.
Thomas mengakui pasar segmen motor sport 250cc yang mengalami peningkatan di 2013-2014, sedangkan dalam dua tahun terakhir pasarnya menurun 50 persen.
“Jadi kalau kita lihat memang apakah itu terkait tren ekonomi juga. Jadi orang daripada ke segmen premium high lebih baik di middle saja, yang sekarang ada di skuter 150 cc,” katanya.
Untuk tetap eksis di kelas skuter matik 150 cc, Honda tetap mengandalkan Vario 150 cc. Menurutnya, Vario Techno saat ini penjualannya cukup baik dan berkembang.
Menyoal kabar skuter matik 150 cc terbaru, Thomas masih bungkam. Namun dirinya mengatakan Honda masih melakukan studi.
Advertisement