Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga tidak akan berdampak besar bagi Indonesia.
Dia mengungkapkan, baik pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) terus memantau kebijakan moneter dunia, termasuk The Fed. Sehingga kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga sekitar 0,25 persen sudah diantisipasi sebelumnya.
Advertisement
"Kalau kita kan selama ini Indonesia, baik Bank Indonesia, kita dari pemerintah sudah menyampaikan di dalam berbagai pernyataan bahwa faktor dari perkembangan kebijakan moneter dari global terutama Federal Reserve, itu sudah dianggap sesuatu yang kita antisipasi, sehingga memang kita akan terus melihat The Fed atau langkahnya arahnya dan kecepatannya," ujar dia di Energy Building, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Dengan antisipasi yang dilakukan pemerintah dan BI, lanjut dia, diharapkan kenaikan suku bunga oleh The Fed ini tidak akan memberikan efek kejut bagi perekonomian Indonesia.
"Mungkin kalau kenaikan 25 basis poin sudah diantisipasi sehingga kita berharap tidak memberikan dampak surprise. Tapi karena sudah diantisipasi oleh pemerintah Bank Indonesia maupun pengusaha dalam hal ini," lanjut dia.
Meski demikian, pemerintah tetap akan melihat perkembangan dan kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan oleh AS selanjutnya. Dengan demikian, Indonesia justru bisa memanfaatkan kenaikan suku bunga tersebut.
"Tentu yang perlu kita lihat adalah apakah rekomendasi selanjutnya dari sisi bagaimana perkembangan ekonomi Amerika sehingga pola kenaikan itu akan tetap sama atau mereka akan lebih slowing atau lebih accelerating. Itu untuk kita antisipasi. Tapi kenaikan yang sekarang sudah antisipasi," tandas dia.