Megapolitan Andalkan Tiga Proyek Baru di Semester II 2017

Pada 2016 kemarin, PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) mencatat pertumbuhan laba bersih sekitar 7 persen menjadi Rp 65,5 miliar.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 15 Jun 2017, 18:00 WIB
Cinere Bellevue Suites. (Foto: Megapolitan Developments)

Liputan6.com, Jakarta - PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) di semester II 2017 menyiapkan tiga proyek baru untuk mengantisipasi kondisi pasar properti yang diprediksi semakin membaik di paruh kedua tahun ini. Ketiga proyek itu adalah Tuscany Residence dan The Vonte Apartement di Cinere, serta Vivo Residence di Sentul.

Direktur Penjualan dan Pemasaran Megapolitan, Desi Yuliana, mengatakan Tuscany merupakan proyek perumahan mewah yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar per unit. Di proyek ini hanya tersedia 18 unit terbatas.

Sedangkan The Vonte Apartement akan dibangun di atas lahan seluas satu hektare dengan dua menara. Total unitnya sekitar 944 unit dengan harga perdana mulai Rp 15 jutaan per meter persegi.

“Dari proyek The Vonte ini kami targetkan penjualan sekitar Rp 50 miliar, sedangkan dari dua proyek lainnya masih dalam perhitungan,” ungkap Desi kepada Liputan6.com yang ditulis, Kamis (15/6/2017).

Menurut dia, The Vonte sangat affodible dan dipastikan sulit mendapatkan harga yang cukup murah di Cinere seperti yang ditawarkan The Vonte. Selain itu, proyek ini juga diprediksi akan cepat mengalami kenaikan harga, mengingat kawasan Cinere akan merasakan banyaknya infrastruktur dan transportasi massal di Cinere. Antara lain MRT dan jalan tol.

Untuk Vivo Residence, lanjut Desi, akan dijual per unitnya mulai Rp 1 miliar sampai dengan Rp 1,5 miliar dengan ukuran mulai dari 120 meter persegi.

Ketiga proyek ini akan menjadi proyek unggulan perseroan pada tahun ini, selain Megapolitan juga tetap fokus pada penjualan proyek-proyek yang sudah ada. Hingga akhir tahun ini, perusahaan menyatakan masih akan fokus mengembangkan proyek-proyek di Cinere, Sentul, dan Karawaci dengan total bank tahan (land bank) mencapai 400 hektar.

Kinerja Positif

Dalam Laporan Tahunan 2016, Megapolitan Developments mencatat pertumbuhan laba bersih sekitar 7 persen menjadi Rp 65,5 miliar dibandingkan dengan realisasi laba bersih 2015 sebesar Rp 61,3 miliar. Hal tersebut mendorong peningkatan marjin laba bersih perseroan dari 18,83 persen pada 2015 menjadi 19,81 persen pada 2016 dengan earning per share 19,52 di tahun 2016 dibandingkan dengan 17,87 di tahun 2015 atau naik 9,32 persen.

Dalam RUPST dan RUPSLB, Megapolitan Developments juga mendapat persetujuan para pemegang saham, antara lain atas rencana perseroan untuk menggunakan 89,75 persen laba bersih tahun 2016 atau sekitar Rp 58,7 miliar sebagai cadangan modal perseroan.

Perseroan juga mendapat persetujuan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham senilai Rp 6,7 miliar atau Rp 2,00 per saham. Nilai dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tersebut setara dengan 10,25% dari total perolehan laba bersih perseroan.

Presiden Direktur Megapolitan Developments, L. Melani Lowas Barak Rimba menyatakan, bahwa tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan, karena sektor properti masih belum menggeliat, begitu juga dengan kondisi semester pertama tahun 2017.

“Kondisi sektor properti Tanah Air di tahun 2017 masih belum banyak berubah dibandingkan tahun sebelumnya, namun kami terus melakukan beberapa upaya perbaikan termasuk dalam hal penyediaan proyek yang inovatif serta strategi penjualan,” ujar dia.

Menurut Melani, tahun ini pihaknya menargetkan kenaikan marketing sales sebesar 10 sampai 15 persen. Peluncuran proyek-proyek baru, tambah dia, akan menjadi motor pendorong naiknya penjualan, selain dari penjualan dari proyek yang telah ada.

Dia mengungkapkan, perseroan telah mempersiapkan sejumlah strategi dan kegiatan yang efektif untuk mempertahankan pertumbuhan usaha, sekaligus memperkuat setiap lini operasional perseroan, termasuk mengembangkan proyek-proyek hunian kelas menengah serta melakukan berbagai kerjasama strategis.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya