Liputan6.com, Jakarta Kesibukan menghadapi mudik lebaran tak hanya terjadi di Jawa dan Sumatera, wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi Selatan pun tak kalah sibuk dalam mempersiapkan momen mudik lebaran. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII, memberikan perhatian terhadap kondisi jalan nasional yang memiliki ibukota Makassar tersebut.
Kepala BBPJN XIII Bastian Sihombing mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih bekerja keras di sejumlah segmen jalan nasional untuk mendukung kelancaran arus mudik. Namun, dia menyatakan seluruh jalan nasional di Sulsel siap digunakan pemudik paling lambat H-7.
Advertisement
Segmen pertama yang mendapat perhatian adalah Maros-Pare-pare. Pada titik jalan tersebut, karena sedang ada pekerjaan di lapangan, petugas masih bekerja membersihkan plang-plang informasi pengalihan lalu lintas.
“Pekerjaan di lapangan sudah kita beton. Namun betonnya belum cukup umur untuk dipergunakan saat ini, supaya tidak terinjak lalu lintas kendaraan, maka kita alihkan dari (lajur) kanan ke (lajur) kiri. Namun pada seminggu sebelum lebaran, kita upayakan sudah bisa digunakan,” terang Bastian.
Segmen lainnya adalah Maros-Bone yang juga sedang ada pekerjaan konstruksi. Pekerjaan agregat yang dilakukan sudah mulai dilakukan pengaspalan satu lapis supaya tidak berdebu dan mengganggu pengemudi. Sedangkan di Wajo, ada jalan yang mengalami penurunan hingga satu meter. BBPJN XIII sedang menimbun dengan material agregat sampai stabil.
“Belum kita aspal, karena takut waktunya tidak terkejar. Namun, segera kita aspal sesudah lebaran,” sambungnya.
Titik kritis lainnya adalah segmen jalan Sidrap-Batas Luwu. Menurut Bastian, jalan tersebut tergolong jalan yang usianya cukup tua dan kadang tergenang air sehingga rusak. Pihaknya memperhitungkan bila dilakukan dengan cara normal, maka jalan tersebut tidak akan tertangani tepat waktu. Untuk itu, ditambah jumlah tim pekerja di lapangan dari dua tim menjadi tujuh tim.
“Tim tambahan kita ambil dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Satker (Satuan Kerja) lainnya di sekitar Sidrap-Batas Luwu. Dengan penimbunan agregat yang dilakukan, kecepatan kendaraan yang yang semula hanya 20 Km per jam kini sudah bisa sampai 50 Km per jam,” ucap Bastian.
Perhatian penanganan juga dilakukan untuk segmen Goa-Takalar maupun underpass Simpang Mandai yang konstruksinya hampir rampung. Untuk underpass tersebut, saat ini tinggal penyelesaian akhir saja dan siap digunakan pada akhir pekan.
“Bisa digunakan masyarakat pada hari Sabtu atau Minggu besok, kita anggap sebagai soft opening. Nanti peresmiannya menunggu arahan Bapak Menteri siapa yang akan melakukan peresmiannya,” terangnya.
BBPJN XIII juga telah menyiagakan beberapa Posko Ditjen Bina Marga. Masyarakat bisa menghubungi melalui telepon bila di saat arus mudik dan balik lebaran ada kejadian yang dapat mengganggu fungsi jalan nasional. Bastian menegaskan, di setiap Posko tersebut disiapkan petugas lapangan yang dilengkapi alat berat dan material yang cukup untuk penanganan darurat jalan.
Powered By:
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR