Liputan6.com, Jakarta - Di bulan Ramadan ini, mungkin sebagian besar orang akan mempersiapkan menu spesial untuk makan sahur dan juga untuk berbuka puasa. Bisa bersantap sahur dengan nasi dan lauk, bukankah hal itu juga sebuah nikmat yang tidak dapat ternilai? Mungkin kita kerap sekali melupakan hal itu.
Baca Juga
Advertisement
Sepenggal kisah yang dibagikan oleh seorang warganet ini mungkin saja bisa membuat kita menjadi sadar. Cerita ini mengenai seorang kakek yang merupakan penjual abu gosok yang hanya bisa sahur dan juga berbuka puasa dengan air putih saja.
Seorang warganet dengan akun Facebook bernama Fauziah Ulfa adalah orang yang pertama kali membagikan kisah pilu kakek renta ini. Menurut tulisan Fauziah, kakek itu adalah seorang pedagang abu gosok keliling yang setiap harinya biasa berjualan di area Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Lokasi tepatnya ada di Jalan Ir. Haji Juanda No. 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Meski di usianya yang sudah tidak muda itu, kakek ini masih sangat giat mencari nafkah. Setiap pagi, kakek itu berjalan dengan membawa gerobak kecilnya yang berisikan abu gosok dan juga bola kecil.
Selengkapnya, baca langsung di sini
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6