Butuh Duit saat Lebaran? Gadaikan Barang Saja

Opsi menggadai barang bisa menjadi jalan keluar yang tepat untuk menutup kebutuhan uang tunai seputar keperluan Lebaran.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 18 Jun 2017, 09:00 WIB
Opsi menggadai barang bisa menjadi jalan keluar yang tepat untuk menutup kebutuhan uang tunai seputar keperluan Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Pengeluaran uang saat bulan puasa dan Lebaran, lazimnya meningkat tajam. Banyak agenda pengeluaran tahunan yang menguras kantong. Tidak sedikit mereka yang telah berpenghasilan pun merasa kelimpungan untuk menutup berbagai kebutuhan seputar Ramadan dan Lebaran.

Akhirnya, banyak orang yang memilih untuk meminjam uang untuk menutup kebutuhan seputar Lebaran. Meminjam uang tunai ke saudara, kerabat bahkan memanfaatkan produk pinjaman ke lembaga keuangan melalui gesek tunai kartu kredit dan pengajuan kredit tanpa agunan.

Bila Anda saat ini merasa mulai kelimpungan menutup kebutuhan seputar Lebaran, jangan terburu-buru memilih opsi meminjam uang. Lihat dulu ke dalam, apakah ada aset cukup berharga yang bisa Anda gadaikan?

Opsi menggadai barang bisa menjadi jalan keluar yang tepat untuk menutup kebutuhan uang tunai seputar keperluan Lebaran. Beberapa barang yang bisa Anda gadaikan antara lain, emas batangan, perhiasan, barang elektronik atau gadget seperti laptop, handphone, dan lain sebagainya. Juga, sepeda motor atau sepeda biasa.

Menggadaikan barang memungkinkan Anda untuk mendapatkan pinjaman dalam waktu cepat, dengan jaminan barang yang bisa Anda tebus kembali kelak sebelum jatuh tempo.

Nah, empat hal-hal yang perlu Anda perhatikan bila hendak menggadai barang, seperti dikutip dari Halomoney.co.id:

1. Kredibilitas jasa gadai

Bila Anda ingin menggadaikan barang berharga, pastikan Anda memilih pusat jasa gadai terpercaya. Bagaimanapun, yang Anda gadaikan adalah barang berharga di mana Anda masih berharap bisa mendapatkan lagi barang tersebut bila kelak utang gadai lunas.

Jadi, pastikan jasa gadai yang Anda tuju bisa dipercaya dalam menjaga barang Anda dan menjaga informasi pribadi Anda, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

2. Nilai taksiran barang

Ketika Anda menggadaikan barang, dana pinjaman yang bisa Anda peroleh maksimal 80% dari nilai barang tersebut di pasar. Jadi, tidak perlu kecewa bila nilai taksiran barang tidak sesuai harapan. Sebagai contoh, Anda menggadaikan sepeda motor di mana nilai pasarannya saat ini sekitar Rp 12 juta.

Maka, dana pinjaman yang bisa Anda dapatkan dari menggadaikan sepeda motor tersebut kemungkinan hanya sekitar Rp 9 jutaan.

 


Biaya gadai


3. Biaya gadai

Biaya gadai meliputi tarif sewa modal dan biaya administrasi yang perlu Anda bayarkan selama masa pinjaman berlangsung. Biaya administrasi ini akan bergantung pada nominal barang yang Anda gadaikan. Perhatikan pula biaya denda keterlambatan bila pembayaran pinjaman melampaui batas jatuh tempo.

Baca juga: Manfaatkan Promo Kartu Kredit untuk Belanja Lebaran

4. Kemampuan pembayaran pinjaman

Sistem gadai pada umumnya tidak memberikan skema cicilan. Bila ingin menebus barang yang Anda gadaikan, Anda harus membayar pinjaman gadai jatuh tempo beserta biaya-biayanya. Bila sampai jatuh tempo, Anda belum memiliki dana untuk menebus, Anda masih bisa memperpanjang masa gadai. Namun, untuk itu Anda terkena biaya lagi.

Maka itu pastikan Anda memiliki dana untuk menebus barang berharga Anda ketika pinjaman jatuh tempo, agar barang Anda tidak sampai dilelang oleh pihak jasa gadai. Paling tidak, Anda sudah memiliki perkiraan akan mendapatkan dana untuk menebus barang yang digadaikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya