Liputan6.com, Malang - Arema FC paceklik gol dalam 10 pertandingan awal kompetisi Liga 1 2017. Tim Singo Edan tercatat baru menciptakan tujuh gol. Padahal Cristian Gonzales dkk. masih dikenal sebagai tim elite di Indonesia.
”Persoalan di lini depan tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi saja. Bukan karena sekedar minim suplai. Tapi juga dilihat bagaimana pergerakan pemain depan kami. Ditambah lagi pengawalan ketat pemain lawan,” kata pelatih Arema FC Aji Santoso.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, Arema hanya bertumpu pada dua striker saja, Cristian Gonzales dan Dedik Setiawan. Aji melihat timnya masih butuh tambahan striker lagi saat keduanya buntu.
”Stok striker memang kurang ideal. Tapi sementara kami akan maksimalkan yang ada karena tidak ada pilihan lagi,” imbuh Aji.
Saat ini, Dedik sudah menyumbangkan tiga gol. Sedangkan Gonzales satu gol. Kedua pemain ini memang selalu dapat persoalan yang kompleks seperti yang disampaikan Aji.
”Di pertandingan lawan Perseru Serui kami sudah coba segala cara. Termasuk mengganti beberapa pemain. Tapi memang belum beruntung. Semoga lawan Bali akan lebih baik,” jelasnya.
General Manager Arema, Ruddy Widodo, memiliki pandangan yang berbeda. Dia justru melihat ada beban lebih berat dipikul oleh Dedik dan Gonzales. Sebab, setiap pertandingan keduanya selalu diharapkan bisa menjebol gawang lawan.
”Kalau mereka sudah mencetak gol lagi, pasti beban itu lebih ringan,” imbuh Ruddy.
Sejak berubah jadi tim bertabur bintang musim 2013, baru kali ini Arema seret gol. Banyak yang bertanya ada apa dengan mesin gol Singo Edan.
Cristian Gonzales mengakui jika dia minim suplai bola sehingga peluang yang didapatkan tidak sebanyak Piala Presiden 2017 atau musim-musim sebelumnya.
(Artikel asli ditulis Iwan Setiawan/diedit Wiwig Prayugi/Bola.com)
Simak video menarik di bawah ini: