Liputan6.com, Pemalang: Proses evakuasi gerbong Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan KA Bisnis Senja Utama hingga Sabtu (2/10) malam masih terus dilakukan. Petugas kesulitan mengevakuasi karena pemindahan gerbong harus dilakukan dengan memotong-motong badan kereta.
Seperti telah diberitakan, akibat tabrakan KA Argo Bromo Anggrek dan Senja Utama tiga gerbong terguling dan dua gerbong lainnya hancur. Sementara itu dari 36 korban tewas yang berhasil ditemukan belum seluruhnya berhasil dievakuasi. Banyaknya warga yang berdatangan ke lokasi sempat menghambat upaya evakuasi.
Kecelakaan terjadi ketika Senja Utama tengah berhenti dan menurunkan penumpang di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Tiba-tiba di jalur yang sama muncul Argo Anggrek yang langsung menabraknya.
Tim investigasi KNKT masih memfokuskan upaya pemeriksaan pada masinis KA Argo Bromo Anggrek dan petugas sinyal stasiun yang diduga memegang peran penting dalam kecelakaan maut itu. Meski begitu KNKT enggan berspekulasi jika kecelakaan ini akibat kesalahan manusia [baca: KNKT Selidiki Kasus Satu Jalur Dua KA].(IAN)
Seperti telah diberitakan, akibat tabrakan KA Argo Bromo Anggrek dan Senja Utama tiga gerbong terguling dan dua gerbong lainnya hancur. Sementara itu dari 36 korban tewas yang berhasil ditemukan belum seluruhnya berhasil dievakuasi. Banyaknya warga yang berdatangan ke lokasi sempat menghambat upaya evakuasi.
Kecelakaan terjadi ketika Senja Utama tengah berhenti dan menurunkan penumpang di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Tiba-tiba di jalur yang sama muncul Argo Anggrek yang langsung menabraknya.
Tim investigasi KNKT masih memfokuskan upaya pemeriksaan pada masinis KA Argo Bromo Anggrek dan petugas sinyal stasiun yang diduga memegang peran penting dalam kecelakaan maut itu. Meski begitu KNKT enggan berspekulasi jika kecelakaan ini akibat kesalahan manusia [baca: KNKT Selidiki Kasus Satu Jalur Dua KA].(IAN)