Liputan6.com, Jakarta Pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) di seluruh Indonesia oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengalami beberapa kendala. Tahun 2017, lebih dari 516 Kampung KB yang sudah terbentuk belum seluruhnya diisi dengan kegiatan terpadu.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan terpadu berupa pelaksanaan membangun wilayah Kampung KB yang sejahtera. Hal ini dikarenakan sasaran utama pembentukan Kampung KB di daerah-daerah yang belum menyasar penggunaan KB dan daerah kumuh.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Ir. Hj. Ambar Rahayu, MNS dari BKKBN mengungkapkan kendala lain.
"Pemerintah daerah setempat tidak bisa mempersatukan dinas-dinas terkait lain, misal dinas kependudukan dan dinas kesehatan. Padahal, membangun Kampung KB harus bermitra baik dengan dinas lainnya," kata Ambar saat diwawancarai Health-Liputan6.com dalam acara Sosialisasi Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXIV Tahun 2017, Melalui Penguatan Kemitraan BKKBN dengan Jurnalis pada Jumat (16/6/2017) di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta.
Selain itu, persoalan anggaran juga menjadi kendala. BKKBN sedang mengupayakan kebutuhan alokasi dana dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, agar alokasi dana ikut mendukung program Kampung KB.
Kampung Keluarga (KB) merupakan inovasi program untuk mengontrol angka kelahiran. Program BKKBN ini baru dilakukan sejak 2016. Target Kampung KB di seluruh Indonesia sebanyak 6.700 Kampung KB.