Liputan6.com, Stockton - Seorang bocah perempuan asal California Amerika Serikat dilaporkan tewas usai menjalani pemeriksaan gigi rutin. Orang tua gadis kecil itu mengatakan putrinya meninggal tanpa ada keterangan jelas, dari klinik gigi untuk anak di kota Stockton, San Francisco.
Dikutip dari laman News.com.au, Sabtu (17/6/2017) Daleyza Avila Hernandez yang berusia tiga tahun itu awalnya hendak mencabut dua giginya. Namun nahas, ia malah meninggal di 'tangan' dokter.
"Anak saya benar-benar sehat dan tak menunjukkan pertanda bahwa ia sedang sakit," ujar Araceli Avila ibu dari bocah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Saya membawanya ke dokter gigi karena ingin memperbaiki struktur giginya," tambah Araceli.
Araceli Avila dan sang suami, Jose Hernandez mengatakan sang anak begitu lincah dan gembira sesaat sebelum melakukan pemeriksaan.
Setiba di rumah sakit, mereka mengaku tak diizinkan masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Baik Araceli dan Hernandez tak merasa ada yang janggal saat itu.
Namun di tengah-tengah menanti sang buah hati selesai diperiksa, Araceli melihat sebuah ambulans berhenti di depan klinik tersebut.
"Tiba-tiba saya berdiri karena berfirasat ambulans itu untuk anakku," ujar Araceli.
Tak lama seorang perawat keluar dari ruangan pemeriksaan dan mengatakan bahwa denyut jantung Daleyza terhenti. Ada masalah jantung yang dialami sang anak sehingga dinyatakan meninggal.
Dengan bergegas, tubuh kecil Daleyza digotong masuk ke ambulans untuk dilarikan ke rumah sakit. Setiba di sana bukan kabar bahagia yang didapat, melainkan berita duka karena si gadis kecil dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
David Thompson selaku pengurus klinik gigi anak di kota Stocokton mengatakan bahwa Daleyza mengalami reaksi anestesi selama prosedur pencabutan gigi berlangsung.
Anestesi atau pembiusan yang dilakukan oleh pihak medis mengakibatkan hilangnya kesadaran. Padahal tindakan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya, yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Thompson juga mengakui bahwa Daleyza dalam kondisi stabil saat tiba di klinik, dan belum mengetahui apa dasar utama yang menyebabkan kematiannya. Saat ditanya mengenai orang tua yang tak boleh masuk, ia menjawab bahwa larangan tersebut adalah prosedur yang sudah ditentukan.
Pria itu bahkan mengklaim anggota dan staf yang bekerja disana telah terlatih dan memiliki pengalaman bertahun-tahun.
"Kami berkomitmen untuk membantu anak-anak setiap hari. Itu adalah misi kami, itulah sebabnya mengapa kami bisa bekerja sebagai dokter gigi," ujar Thompson.
Sementara itu, keluarga Hernandez masih dirundung duka atas kepergian putri kecilnya. Mereka mengaku tak mendapatkan keterangan lebih lanjut dari pihak klinik terkait kematian anaknya.
Sejauh ini Dewan Dokter Gigi California berupaya untuk menyelidiki insiden tersebut.
Pihaknya juga menyampaikan keprihatinan atas kejadian itu. Investigasi akan segera dilakukan guna mengetahui penyebab insiden tersebut, agar tak terulang di kemudian hari. Perlindungan terhadap konsumen adalah hal utama dalam badan tersebut.
Dewan Dokter Gigi California pun mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Deleyza.
Saksikan juga video berikut ini: