Liputan6.com, Jakarta Menghadapi persaingan global yang semakin ketat pada sepuluh hingga tiga puluh tahun mendatang, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pentingnya asupan gizi untuk anak-anak.
Presiden Jokowi mengatakan, kebutuhan gizi harus sudah dipenuhi sejak anak dalam kandungan.
Advertisement
"Kalau di dalam kandungan gizinya baik, anak kita akan sehat, anak kita akan pintar," ucap Presiden Jokowi saat menghadiri Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kabupaten Garung Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2017).
Anak-anak yang cerdas dan sehat, lanjut Jokowi, menjadi modal besar bagi sebuah negara untuk memenangkan persaingan dalam beberapa tahun ke depan.
"Jangan sampai anak-anak kita nanti kalah bersaing dengan anak-anak dari negara-negara lain, persaingannya ketat sekali. Tapi saya yakin di sini ibu-ibu tadi optimis dan juga saya lihat ceria semuanya, saya senang sekali," lanjut Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima hari ini.
Dalam kunjungannya kali ini, Presiden Jokowi menyerahkan PMT kepada 700 penerima yang terdiri dari ibu hamil, anak balita, dan siswa sekolah dasar.
Tak lupa, Presiden menjelaskan aturan mengonsumsi, baik bagi ibu hamil, balita dan siswa sekolah dasar.
"Ingat ya, komposisi gizi biskuit ini tinggi sekali. Jangan mengonsumsi berlebihan," ucap Presiden Jokowi.
Sedangkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Presiden memberikan bantuan Rp 1.890.000 yang dapat diambil dalam empat tahap. Adapun PKH yang diberikan 975 penerima.
"Bisa dicairkan Rp 500 ribu, enggak diambil semua, enggak apa-apa. Ambil Rp 200 ribu boleh, Rp 300 ribu boleh, enggak perlu diambil semua," kata Presiden Jokowi.
Presiden juga mengingatkan, bahwa bantuan PKH hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan gizi anak.
"PKH ini tidak boleh untuk beli rokok. Hanya boleh untuk anak-anak kita, sehingga anak-anak cerdas dan tidak ada yang putus sekolah," kata Presiden Jokowi.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: