Liputan6.com, Amerika Serikat - Seorang remaja dari Detroit, Michigan, AS baru-baru mengalami nasib malang. Dirinya harus terbaring dalam kondisi kritis di Detroit Medical Center setelah dipukuli secara brutal oleh enam polisi.
Jamal Freeman dilaporkan telah terkena dua kali tembakan petugas polisi setelah mencoba melarikan diri atas tuduhan perampokan bank.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Worldnewsdailyreport, Sabtu (17/6/2017), dalam rekaman kamera CCTV terlihat, pria berusia 17 tahun itu rupanya sedang masturbasi sambil mengatre di bank. Tingkahnya yang aneh tentunya membingungkan teller bank yang berpikir jika remaja itu menyembunyikan sebuah senjata di celananya.
"Dia terlihat mengambil sesuatu di celananya, saya pikir itu pistol," kata Sandy Heinrich, teller bank.
Karena panik, teller bank berusia 83 tahun itu segera menekan tombol peringatan yang membuat dua penjaga keamanan datang dan diikuti enam petugas polisi lainnya.
Ibu Jamal, Jennabelle Freeman mengatakan, bahwa anaknya telah menjadi korban diskriminasi rasis dan hal tersebut tidak akan terjadi jika putranya berkulit putih.
"Tentu saja orang kulit hitam memiliki penis yang lebih besar, jadi bukan alasan aneh untuk menembak mereka. Namun, saya tidak pernah berpikir jika dia akan dilukai karena hal itu," kata Jennabelle.
Saksi mata bahkan mengatakan jika remaja itu tidak melakukan tindak krimal, dia hanya masturbasi di dalam bank.
Meski Jamal tidak terbukti memiliki senjata, tapi pihak berwajib memastikan bahwa tuntutan atas ketidaksenonohan publik masih bisa dikasuskan.
(ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6