Pemudik yang Lalui Pelabuhan Ketapang Bakal Naik 5 Persen

Di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, jumlah penumpang tahun 2016 sebanyak 53.916 orang, tahun 2017 diperkirakan 56.612 orang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Jun 2017, 04:15 WIB
(Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Malang memperkirakan jumlah penumpang dan kendaraan pada angkutan lebaran 2017 yang akan melalui Ketapang dan Gilimanuk bakal meningkat 5 persen bila dibandingkan dengan 2016.

Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Arief Muljanto menjelaskan, di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, jumlah penumpang tahun 2016 sebanyak 53.916 orang, tahun 2017 diperkirakan 56.612 orang.

"Untuk Jumlah kendaraan roda dua di 2016 sebanyak 10.193 unit, pada 2017 diprediksi 10.703 unit dan jumlah kendaraan roda empat pada tahun lalu sebanyak 5.772 unit, tahun 2017 diperkirakan 6.008 unit," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (18/6/2017).

Sedangkan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, jumlah penumpang pada 2016 sebanyak 77.164 orang, di tahun 2017 diperkirakan 81.022 orang. Untuk jumlah kendaraan roda dua di 2016 sebanyak 20.314 unit, tahun 2017 diprediksi 21.330 unit. Sedangkan jumlah kendaraan roda empat di 2016 sebanyak 7.277 unit, tahun 2017 diperkirakan 7.641 unit.

Untuk menampung lonjakan penumpang tersebut, menurut Arief, pihaknya telah menyiapkan 50 unit kapal penyeberangan. Dari jumlah tersebut, 47 unit kapal siap guna operasi dan 3 unit kapal tidak siap masuk lintasan. Untuk jumlah kapal yang beroperasi setiap hari pada saat padat adalah 32 unit, sedangkan yang 15 unit sebagai cadangan.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan kembali agar operator kapal penyeberangan selalu me-lashing atau mengikat kendaraan yang akan diseberangkan ke Gilimanuk. Ini harus dilakukan agar kendaraan stabil ketika ada gelombang tinggi dan cuaca buruk.

"Saya ingatkan lagi operator kapal ro-ro agar me-lashing kendaraan sebelum kapal diberangkatkan ke Gilimanuk, untuk menghindari kecelakaan yang lebih besar. Kendaraan yang tidak di-lashing dapat mengganggu stabilitas kapal dan bisa terjadi benturan," ujar Budi.

Ia juga mengingatkan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan Gilimanuk, untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap kapal yang akan diberangkatkan.

Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena termasuk pelabuhan penyeberangan tersibuk kedua di Indonesia, setelah Merak - Bakauheni.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya