Bentrokan di Kashmir, 10 Orang Tewas

Otoritas India mengatakan setidaknya sepuluh orang tewas akibat bentrokan yang terjadi di Kashmir.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jun 2017, 06:48 WIB
Bentrokan terjadi antara kelompok pemberontak dengan pihak kepolisian India (AFP)

Liputan6.com, Kashmir - Otoritas India melaporkan telah terjadi sebuah bentrokan di wilayah Kashmir. Setidaknya, sepuluh orang tewas akibat kejadian tersebut

Dari total jumlah korban, terdapat lima anggota kepolisian, satu tentara dan dua warga sipil. Sementara dua korban tewas lainnya diduga bagian dari kelompok separatis.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (18/6/2017), beberapa orang pria menyerang anggota kepolisian di Kota Achhabal. Dalam kejadian itu lima polisi tewas dan seorang tentara juga meregang nyawa.

Menurut informasi, kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan penyerangan di Kashmir telah mengakibatkan pertikaian dan serangan beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya, pihak tentara dan pasukan polisi telah mengepung sebuah rumah di Desa Arwani yang diduga menjadi tempat tinggal kelompok bersenjata tersebut. Akibatnya, dua warga sipil termasuk seorang remaja laki-laki tewas dalam upaya penyergapan tersebut.

Kerusuhan dan aksi pemberontakan telah menyebar ke beberapa desa di India. Banyak warga yang bentrok dengan pihak kepolisian sambil melempari batu dan berteriak-teriak.

Secara terpisah, juru bicara Militer India mengatakan seorang tentara tewas ketika pasukan Pakistan menembaki pos polisi India yang terletak di Naushera selatan.

Wilayah Kashmir terbagi dua antara wilayah India dan Pakistan sejak akhir kolonial Inggris tahun 1947. Namun kedua negara tersebut bersikeras dan saling klaim wilayah tersebut secara penuh.

Sementara itu, pemerintah India juga mempertahankan wilayah Kashmir dengan mengirim 500.000 tentara, dan menyalahkan Pakistan atas segala serangan yang telah terjadi.

Menanggapi hal tersebut, pihak Pakistan membantah tuduhan tersebut dan mengklaim, bahwa pihak Indialah yang bersalah atas segala kejadian tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya