5 Kesalahan Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja

Wawancara seringkali menakutkan, terkadang mengintimidasi dan sangat membuat tertekan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Jun 2017, 07:00 WIB
Wawancara seringkali menakutkan, terkadang mengintimidasi dan sangat membuat tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Wawancara seringkali menakutkan, terkadang mengintimidasi dan sangat membuat tertekan. Terkadang wawancara dapat terasa seperti pertunjukan tunggal dan pewawancara Anda adalah penonton yang brutal. Anda sendirian di sini.

Dalam pertunjukan ini, hal-hal yang tidak Anda ucapkan seringkali jadi lebih penting daripada kata-kata yang Anda ucapkan. Oleh karenanya, suatu wawancara pekerjaan yang sukses tidak hanya tentang seberapa baik Anda menjawab pertanyaan, tetapi juga jawaban yang tubuh Anda tunjukkan pada si pewawancara.

Jadi berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips untuk membuat bahasa tubuh berperan untuk Anda, seperti dikutip dari JobStreet, Minggu (18/6/2017):

1. Berjabat tangan

Jabat tangan yang sempurna seringkali sangat sulit untuk dilakukan, terutama ketika Anda merasa gugup. Anda ingin menghindari jabat tangan yang terlalu lemah yang akan membuat Anda kelihatan tidak antusias dan tidak impresif. Anda akan ingin berjabat tangan dengan mantap dan kuat. Akan tetapi, Anda juga tidak mau jabat tangan yang mematahkan tulang.

Untuk jabat tangan yang sempurna, Anda ingin menggunakan genggaman yang penuh, tekanan yang mantap, dua atau tiga kali ayunan sambil menciptakan kontak mata.

Iringilah jabatan tersebut dengan senyum yang alami dan pernyataan verbal yang tepat. Mungkin juga akan membantu Anda dengan berlatih berjabat tangan dengan seorang teman sebelum wawancara, hanya agar Anda merasa nyaman dengan hal itu.

2. Tangan terlipat

Melipat tangan Anda di depan mungkin membuat Anda merasa lebih nyaman dan santai. Akan tetapi, hal ini juga menandakan, bahwa Anda merasa defensif dan negatif. Menutupi badan Anda dengan tangan terlipat atau bahkan dengan sebuah benda seperti tas akan membuat Anda terlihat defensif, tidak aman, dan tidak nyaman dengan kehadiran pewawancara Anda.

Sebaliknya buatlah suatu usaha untuk tetap menjaga tangan Anda terpisah. Letakkan tangan Anda pada pangkuan Anda atau sandaran tangan kursi Anda sehingga tangan-tangan Anda akan bebas untuk bergerak secara alami ketika Anda berbicara. Anda juga dapat meletakkan tas atau benda lainnya di atas kursi kosong di sebelah Anda atau di atas lantai jika tidak ada kursi lainnya.

3. Tak ada kontak mata

Tak ada kontak mata atau kontak mata yang berlebihan. Inilah hal penting lainnya yang harus dikuasai. Penting untuk membuat kontak mata yang baik ketika berbicara karena hal ini membuat Anda terlihat dapat dipercaya, menyiratkan kepercayaan diri dan menunjukkan ketertarikan, tetapi Anda tidak mau membuat kontak mata yang berlebihan sampai membuat pewawancara Anda tidak nyaman.

Sebagai suatu aturan umum yang penting, adalah untuk menjaga kontak mata Anda sealami dan seramah mungkin. Anda mungkin saja memutus kontak mata, tapi Anda membuatnya kembali.

Sebagai contoh, akan terlihat wajar untuk memalingkan pandangan dengan cepat ketika Anda mempertimbangkan sebuah jawaban akan suatu pertanyaan. Namun, Anda kembali membuat kontak mata ketika Anda mulai berbicara.

Bagaimana tepatnya jumlah kontak mata yang tepat berdasarkan beberapa faktor seperti jumlah pewawancara yang Anda hadapi, poin yang Anda coba buat, pada saat Anda berbicara atau mendengarkan, terkadang bahkan jenis kelamin pewawancara Anda juga menjadi pertimbangan.

4. Anggukan yang berlebih

Mengangguk pada saat yang tepat menunjukkan, bahwa Anda benar-benar mendengarkan, tertarik, atau setuju dengan apa yang disampaikan oleh pewawancara Anda.

Sebaliknya, mengangguk berlebihan dan pada saat yang tidak tepat membuat Anda terlihat tidak sepenuhnya mendengarkan, tidak benar-benar memahami apa yang dibicarakan atau bahwa Anda tidak punya pendapat Anda sendiri.

Cobalah mengendalikan banyaknya anggukan Anda selama percakapan. Batasi hanya sekali atau dua kali saja dan hanya pada saat yang tepat. Dengarkan dengan sungguh-sungguh percakapannya dan rumuskan pemikiran Anda sendiri.

Jika ada yang Anda tidak pahami, bertanyalah. Milikilah sudut pandang yang berbeda, sampaikan dengan penuh hormat. Tidak ada yang bisa menyamai kandidat yang mau belajar dan memiliki sudut pandangnya sendiri.

5. Gelisah

Berhenti menyentuh wajah dan rambut Anda, atau membetulkan pakaian dan berkas-berkas Anda atau lebih buruk lagi, memeriksa telepon atau jam tangan Anda. Anda mungkin suka memainkan rambut Anda atau memeriksa telepon Anda hanya karena kebiasaan. Akan tetapi, hal ini dan bentuk kegelisahan lainnya akan membuat Anda terlihat tidak jujur, tidak sabar, atau gugup dan tidak siap untuk wawancara.

Tidak ada lagi tempat atau percakapan yang lebih penting bagi Anda daripada apa yang Anda jalani sekarang ini. Jagalah tangan Anda untuk tetap berada di pangkuan atau sandaran kursi Anda tanpa bersikap kaku. Sadarilah gerakan-gerakan Anda dan gunakan tangan Anda untuk memberi isyarat saat Anda berbicara.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya